5 Pelajaran “Stoicism” Dari Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Bagikan:
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

5 Pelajaran Dari Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Bagi kalian yang malas untuk membaca buku atau tidak memiliki waktu luang untuk membaca buku yang memiliki ratusan halaman, kalian datang ke blog yang tepat.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menjabarkan 5 Pelajaran dari Buku Sebuah seni untuk bersikap bodo amat karya Mark Manson.

Siapa Mark Manson?

Mark Manson merupakan seorang penulis best seller asal Amerika. Dia juga merupakan, pebisnis, blogger dan juga internet marketer sukses.

Mark Manson lahir tanggal 9 Maret 1984 di Amerika serikat. Mark Manson dikenal karena menulis buku The Subtle Art of Not Giving a Fuc*

Yang sempat bertengger di posisi keenam dalam daftar buku terlaris The New York Times.
Berikut ini beberapa buku karya Mark Manson:

  • The Subtle Art of Not Giving a Fuc*
  • Will
  • Everything is fuc***
  • Love is not enough
  • Dll

https://markmanson.net/

Baca Juga:

5 Pelajaran Stoicism Dari Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Hai teman-teman. jadi, hari ini saya akan berbagi dengan kalian lima pelajaran dari buku. The Subtle Art of Not Giving a Fuc*. Karya mark manson.

Sedikit berbeda dengan buku pengembangan diri pada umumnya, buku ini mengambil pendekatan yang pragmatis.

Dengan mempelajari buku ini, kalian akan mempunyai prespektif baru dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Berikut ini 5 pelajaran yang saya ambil dari buku ini.

1. Masalah Tidak Pernah Benar-benar Hilang.

Jika kalian berfikir bahwa kalian bisa hidup tanpa masalah, maka kalian salah besar.

Kenyataannya adalah, masalah tidak pernah benar-benar hilang. Mereka hanya digantikan dengan masalah yang baru.

Ketika kalian lulus SMA, masalah pertemanan di SMA dan tugas akan digantikan dengan masalah di Bangku kuliah.

Setelah kalian berhasil mengatasi permasalahan skripsi, kalian sekarang memiliki masalah untuk mencari pekerjaan.

Saat kalian mendapat pekerjaan, sekarang kalian memiliki masalah untuk membeli rumah.

Setelah kalian berhasil membeli rumah, masalah kalian selanjutnya adalah bagaimana merawat rumah kalian.

Begitu terus sampai kalian mati. Ada quote yang cukup terkenal yang cukup relevan dengan ilustrasi ini:

“Permasalahan tidak akan menjadi lebih mudah, kita lah yang menjadi lebih kuat.”

2. Pilih Masalah Kalian.

Oke, selanjutnya pelajaran nomor dua, yakni memilih masalah yang menjadi prioritas!

Setelah kita tahu bahwa masalah tidak pernah benar-benar hilang, maka yang harus kita lakukan adalah memilih masalah yang patut dihadapi.

Dengan memilih permasalahan mana yang kita bersedia untuk menghadapinya, hidup akan lebih Bahagia.

Misalnya, ada seorang yang ingin menjadi dokter. Namun dia tidak mau menghadapi permasalahan untuk menjadi dokter.

  • Dia tidak mau bangun pagi untuk mengulang pelajaran kemarin.
  • Dia tidak rela terjaga sampai malam untuk mengerjakan tugas kuliah.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, orang ini hanya menambah masalah dalam hidupnya.

Dia gagal dalam ujian kedokteran, Kemudian, Dia menjadi depresi dan membenci dirinya sendiri.

Dengan menghadapi masalah, kalian mungkin saja masih tetap gagal. Akan tetapi, lebih baik gagal dalam mencoba daripada hanya diam dan menyesalinya.

Pilihlah masalah-masalah “worth it” yang kalian rela untuk menghadapinya.

3. Bertanggung Jawab Atas Hidupmu.

Selanjutnya, punya sikap tanggung jawab atas hidup kalian sendiri. Ada yang hafal dengan quote di film spiderman?

“With great power, comes great responsibility. “

Ini memang pernyataan yang benar. Namun, apabila kita balik, kutipan ini akan memiliki makna yang lebih mendalam.

With great responsibility, comes great power.

Dengan tanggung jawab yang besar, akan datang kekuatan yang besar pula.

Setelah memilih masalah mana yang kita rela untuk menghadapinya, saatnya untuk bertanggung jawab atas masalah tsb.

Apabila seseorang hanya mengeluh tentang masalahnya, Kemudian tidak menghadapinya, Dia tidak akan membuat masalahnya terselesaikan.

Melainkan, dia akan mendapat masalah tambahan seperti, masalah emosi diri, depresi, hingga Kesehatan mental yang terganggu.

Dengan mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan kita, kita tidak hanya menyelesaikan satu masalah kita.

Akan tetapi, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

4. Kita Semua Akan Mati.

Ini adalah fakta yang paling banyak dilupakan oleh manusia.

Saat kita benar-benar merenungi maknanya, kita akan sadar bahwa perasaan khawatir, sedih, dan marah kita selama ini, Semua itu seperti hal yang berlebihan.

Kita seolah-olah berfikir kita akan terus hidup selamanya.

Saat kita menghadapi sebuah pilihan sulit dalam hidup. coba bayangkan di saat kalian menjelang kematian.

Hal apa yang akan kalian sesali karena tidak memilihnya dulu?

Kenapa kita tidak menikmati momen-momen kecil Bersama keluarga?

Mengapa kita begitu peduli akan penilaian orang lain?

Kenapa kita berusaha begitu keras untuk merubah siapa kita hanya untuk diterima orang lain?

Dan hal-hal lain yang seharusnya kita bersikap bodo amat.

Ada kutipan dari Mark twain yang terkenal,

Orang yang hidup dengan sepenuh hati, dia akan siap untuk mati kapanpun.

5. Pilih Orang-orang yang Ada di Sekitarmu.

Yang terakhir adalah dengan memilih orang-orang yang ada di sekitar kita.

Berhenti untuk mencoba membuat semua orang suka kepada kalian. Ada perkataan yang cukup melekat di pikiran saya.

“If you try to please everyone, you’ll please no one.”

Kita tidak akan mampu untuk membuat semua orang suka dengan kita. Mustahil!
Dan bukan hal yang buruk, bila ada beberapa orang yang tidak menyukai kita.

Lalu, hal yang perlu kita sadari adalah, kita juga punya kontrol penuh untuk memilih hubungan dengan orang-orang di sekitar kita.

Kadang kita lupa. bahwa kita punya kontrol untuk memilih siapa saja yang ingin kita temui dan ajak bicara. Baik itu teman kerja. keluarga jauh. maupun sahabat kecil kita.

Jadilah diri kalian sendiri. Orang yang benar-benar menyukai kalian akan berada di sisi kalian hingga akhir.

Ringkasan Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Sedikit berbeda dengan buku pengembangan diri pada umumnya, buku ini mengambil pendekatan yang pragmatis.
Dengan mempelajari buku ini, kalian akan mempunyai prespektif baru dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Rangkuman Buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat


“If you try to please everyone, you’ll please no one.”

FAQ


1 Isi buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
Ajakan untuk menjadi pribadi yang lebih “aware” dengan sekitar dan juga karakteristik manusia

2. Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat PDF

3. Tema buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

4. ringkasan per bab buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat

5. kesimpulan sebuah seni untuk bersikap bodo amat

6. Kutipan buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

7. Isi buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

8. resensi buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat bab 1

9. Penerbit buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

10. Baca buku The Subtle Art of Not Giving a Fuc*

Penutup

Demikian Pembahasan kita mengenai 5 Pelajaran Stoicsm Dari Buku The Subtle Art of Not Giving a Fuc* karya Mark Manson.

Tentu ada banyak pelajaran lain yang bisa kalian dapatkan di buku ini.

Apabila ada kesalahan di artikel ini, saya mohon maaf.

Terima kasih.

Originally posted 2022-12-12 06:15:00.

Tinggalkan komentar