5 Pelajaran dari Buku How to win Friends and Influence People – Dale Carnegie
Buat kalian yang malas membaca buku atau tidak mempunyai waktu luang untuk membaca buku yang berisi ratusan halaman, ringkasan ini sangat cocok untuk kalian.
Pada kali ini, kita akan belajar 5 hal penting dari buku how to win friends and influence people Karya Dale Carnegie Tahun 1936.
Buku Ini merupakan novel pengembangan diri terlaris sepanjang masa, dengan terjual lebih dari 15 juta copy.
Banyak yang berpendapat buku ini adalah “cara halus untuk memanipulasi orang lain“. Bisa benar, bisa juga salah. Semua tergantung niat dari sang pelaku.
Menurut saya, apabila kalian benar-benar mengikuti pelajaran di buku ini, kalian akan menjadi pribadi yang lebih disukai orang lain. Dan yang lebih penting, menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Siapa Dale Carnegie?
Dale Carnegie merupakan penulis terkenal kebangsaan Amerika. Dia juga seorang motivator, trainer, dan juga pakar dalam bidang pengembangan diri.
Dale Carnegie lahir tanggal 24 November 1888 dan meninggal tanggal 1 november 1955.
Semasa hidupnya, Dale Carnegie telah menulis dan menerbitkan banyk buku, di antaranya:
- Make Your Self Unforgettable
- Public Speaking and Influencing Men In Business
- How to Win Friends and Influence People
- How to Stop Worrying and Start Living
- Lincoln the Unknown
- The Quick and Easy Way to Effective Speaking
- The Leader In You.
- Dll
Bukunya yang paling terkenal tentu saja Buku How to win Friends and Influence People, atau dalam Bahasa Indonesia: Bagaimana mencari teman dan mempengaruhi orang lain.
Banyak orang menyebut buku ini sebagai novel pegembangan diri terbaik sepanjang masa.
Untuk itulah kita akan mempelajarinya.
5 Pelajaran Buku How to win Friends and Influence People
Berikut ini 5 Pelajaran penting dari Buku How to win Friends and Influence People karya Dale Carnegie yang sudah saya pilih dan rangkum untuk kalian:
1. Nama Orang Itu Sangat Berharga
Perlu kalian ketahui, bahwa kebanyakan orang sangat cinta dengan nama mereka sendiri. Nama mereka bisa saja aneh menurut kita. Namun, untuk mereka, itu adalah nama terindah di seluruh dunia.
Bukti kecintaan orang akan nama mereka dapat kita lihat di kehidupan sehari-hari. Mereka menamai perusahaan, bangunan, monumen dengan nama mereka sendiri.
Bahkan orang juga akan senang apabila ada yang membaca nama mereka di radio.
Andrew carnegie, salah satu orang terkaya dalam sejarah, memahami pentingnya sebuah nama.
Diceritakan bahwa ada seorang pria bernama Pullman dan dirinya yang sedang berjuang melawan satu sama lain mencoba untuk mendapatkan tender bisnis mobil.
Dalam suatu pertemuan, Andrew menyarankan agar mereka menggabungkan perusahaan dan bekerja sama. Pullman mendengarkan dengan seksama dan kemudian bertanya. Apa nama perusahaan baru itu?
Andrew menjawab, “Pullman Palace”. Tentu saja wajah Pullman sumringah. Dia pun berkata, masuklah ke kamar saya, mari kita bicarakan bisnis ini.
Dari cerita tersebut kita bisa memahami pentingnya sebuah nama bagi seseorang.
Dengan kata lain, Kita bisa membuat orang lain merasa dihargai dengan mengingat dan menghargai nama mereka.
2. Hindari Perdebatan
Dale Carnegie telah terlibat dan mengamati ribuan argumen.
Hingga akhirnya dia sampai pada kesimpulan bahwa, untuk menang dalam sebuah argumen, maka hindari argumen tersebut!
Saat argument berakhir, umumnya masing-masing pihak akan merasa lebih benar dari lawan debat kita.
Bahkan jika kita memenangkan argumen, kita sebenarnya juga kalah, Mengapa?
Jawabannya mudah, karena kita telah membuat orang lain merasa lebih rendah dari kita. Kita jufa telah melukai harga diri mereka.
Tanyakan pada diri kita, apakah argumen ini sepadan dengan waktu dan energi kita?
Jangan mencoba memenangkan setiap argumen karena hal tersebut tidak memberi apa-apa selain rasa kemenangan sementara.
Di sisi lain, kita juga telah membuat orang lain merasa seperti sampah.
Tidak ada orang yang suka kalah debat, apalagi sampai dipermalukan.
3. Jangan Langsung Menyalahkan Orang Lain.
Selanjutnya, poin penting dari buku How to win friends and influence people karya dale Carnegie.
Lihat ilustrasi berikut:
Andi adalah seorang designer, dan budi adalah seorang konten kreator. Suatu hari, Budi memesan design logo kepada Andi.
Setelah memeriksa hasil logo, Budi merasa frustrasi dengan kualitasnya yang buruk dan di tidak mau membayarnya.
Akan tetapi Andi menyadari bahwa dia adalah seorang yang sudah ahli dalam membuat logo. Dan dia tahu bahwa penilaian Budi lah yang salah.
Bayangkan kita di posisi Andi. Kebanyakan dari kita akan langsung berkata kepada budi. “Anda bodoh” atau “Anda tidak tahu apa-apa!”.
Tetapi tidak dengan Andi. Justru Andi malah mengajukan pertanyaan dan mengajak diskusi kepada Budi.
“Kenapa anda berpikir hasil logo ini jelek? “
Andi menegaskan bahwa tujuannya bertanya hanya untuk memperbaiki pelayanan jasa nya saja. Andi menggunakan pendekatan yang ramah dan kooperatif.
Akhirnya, sikap Budi pun berubah. Dia segera mengakui bahwa dia tidak paham tentang logo dan segi teknisnya.
Budi pun balik menanyakan hal yang berhubungan dengan logo.
Budi pun akhirnya sadar bahwa dialah yang salah dalam situasi ini. Akhirnya, Budi dengan senang hati membayar design logo itu.
Itulah kekuatan dengan tidak langsung mengatakan bahwa orang lain salah.
Saya yakin, apabila kalian menerapkan konsep ini, orang lain akan merespon dengan kooperatif.
4. Beri Orang Lain Pilihan, Bukan Perintah.
Pelajaran yang keempat adalah dengan memberikan orang lain opsi dan bukan perintah.
Prinsip ini akan membuat orang lain lebih senang untuk bekerja sama dengan kita.
Lihat Contoh ini:
Katakanlah Kalian ingin membuat adik kalian membantu membersihkan rumah.
Kalian akan mendapatkan tanggapan yang lebih positif jika kalian bertanya “bisa gak bantu kakak menyapu halaman?”
Dibandingkan dengan mengatakan, “Hei! Cepat sapu halaman! jangan main hp terus!
Dengan membungkus permintaan kalian sebagai pertanyaan, orang yang kalian mintai tolong akan merasa dia punya pilihan.
Atas hal itu, mereka akan lebih responsif terhadap permintaan kita.
5. Tunjukan Ketertarikan Akan Orang Lain Dengan Tulus.
Yang terakhir dan yang paling penting.
Jika hanya ada satu pelajaran yang bisa kalian ambil dari buku ini, saya rasa inilah poin tersebut.
Dale Carnegie dalam bukunya mengatakan bahwa, kita akan mendapatkan lebih banyak teman dalam 2 bulan saat kita peduli dengan orang lain.
Dibandingkan menghabiskan waktu 2 tahun untuk membuat orang lain peduli dengan diri kita.
Beberapa orang beranggapan bahwa cara mendapat simpati orang lain adalah dengan membuat orang lain terkesan dengan kemampuan kita.
Contohnya dengan menjelaskan hobi kita, prestasi kita, hingga mimpi dan impian kita kepada orang lain.
Ini adalah hal yang keliru. Hal yang paling penting untuk mendapatkan simpati orang adalah dengan membuat diri mereka terasa spesial.
Kita harus tanamkan dalam diri kita bahwa setiap orang itu merasa diri mereka spesial.
“Setiap orang adalah tokoh utama dalam hidup mereka masing-masing.”
Dengan demikian, kita akan lebih berhati-hati dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kita juga harus lebih tulus dalam interaksi.
Karena jika kita hanya berbuat baik kepada orang lain untuk kepentingan diri kita sendiri, mereka pada dasarnya akan mampu menyadarinya.
Karena komunikasi yang paling dominan adalah komunikasi nonverbal.
Ini mungkin terlihat sulit untuk dilakukan.
Untuk membuatnya lebih mudah, kalian bisa mencari kesamaan minat dengan lawan bicara kalian. Dengan demikian, kalian akan lebih mudah untuk terhubung dengan orang secara tulus.
“To win people, make them feel special!”
Rangkuman Buku How to win Friends and Influence People
Baiklah, sekarang saatnya kita rangkum apa saja yang baru saja kita pelajari dari Buku How to win Friends and Influence People karya Dale Carnegie.
- Pertama, Nama orang itu sangat berharga.
- Kedua, hindari perdebatan.
- Ketiga, jangan langsung menyalahkan orang lain.
- Keempat, Beri orang lain opsi, bukan perintah.
- Kelima, Tunjukan ketertarikan akan orang lain dengan tulus.
Baca Juga:
- Karakteristik Sistem Pendidikan Di Indonesia – Penjelasan Lengkap!
- Contoh Proposal Usaha Butik Terlengkap! – Terbaru
- 10+ Contoh Program Kerja Karang Taruna Jangka Pendek!
Ringkasan Buku How to win Friends and Influence People
FAQ
1 ringkasan buku dale Carnegie
2. buku how to win friends and influence bahasa indonesia pdf
3. harga buku how to win friends and influence bahasa indonesia pdf
4. Perbedaan buku How to Win Friends and Influence merah dan biru
5. ringkasan Buku How to win Friends and Influence People
Penutup
Demikian ringkasan dan pembahasan 5 pelajaran berharga dari Buku How to win Friends and Influence People karya Dale Carnegie.
Dari semua pelajaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk memenangkan hati seseorang, kita harus memfokuskan pada apa yang membuat orang lain senang.
Jadi kita harus menahan ego kita dan lebih mementingkan orang lain.
thanks
Originally posted 2022-12-10 07:02:00.