Fulus adalah: Pengertian, Sejarah, Perbedaan Fulus, Dirham, Dinar
Assalamu’alaikum teman-teman. Kali ini saya ingin membahas sedikit tentang apa itu Fulus.
Seperti yang kalian bisa lihat, nama website a.k.a blog ini mengambil dari kata tersebut.
“Fulus adalah kata yang berasal dari bahasa arab informal / amiyah yang artinya uang. Kata tersebut merupakan bentuk jamak dari kata falsun.”
Fulus Dalam Bahasa Arab
Selanjutnya, Seperti yang sudah saya jelaskan sedikit di atas, fulus merupakan serapan kata dari bahasa arab.
Selanjutnya, Apabila kita melihat di kamus, kita temukan bahwa artinya uang atau uang receh dari tembaga.
Fulus merupakan bentuk jamak dari “falsun” yang artinya recehan. Beberapa kata yang seakar dengan nya yakni fallasa dan aflasa yang artinya menjadi bangkrut.
Sementara orang yang bangkrut disebut “muflisun”. Selanjutnya, Istilah Ini adalah ilmu sharaf atau morfologi bahasa arab.
Sejarah Fulus
Arti fulus pada masa sekarang berbeda dengan di masa lalu. Di masa sekarang, baik dalam bahasa arab maupun bahasa indonesia, artinya adalah uang.
Sementara pada masa lalu, fulus merupakan sebutan untuk mata uang terkecil bangsa arab di bawah dinar dan dirham. Nilainya biasanya sekitar 1/1000 dari kurs dinar emas.
1. Fulus Terbuat Dari Perunggu dan Tembaga
Selanjutnya, Dari beberapa peninggalan sejarah di indonesia.
Peneliti akhirnya menemukan bahwa fulus yang digunakan pada zaman perdagangan antara bangsa jawa, arab, china, dan portugis terbuat dari tembaga atau perunggu.
Saat ini, istilah tersebut sudah jarang diketahui sejarahnya.
Berbeda dengan dinar dan dirham yang memang sudah digunakan sejak zaman Nabi “Muhammad ShollaAllahu ‘alaihi wasallam.”
2. Sejarah Singkat Penggunaan Dinar, Dirham dan Fulus
Selanjutnya, dari kacamata ilmu Numismatik (ilmu tentang benda benda seperti uang kertas, koin, token dll yang digunakan masyarakat untuk bertransaksi).
Dari ilmu numismatik tsb, ahli akhirnya menyimpulkan bahwa Dinar, Dirham, dan Fulus ialah mata uang masyarakat arab dahulu yang disahkan oleh pemerintah setempat.
Beda Dinar Mata Uang dan Dinar Koin
Selanjutnya, masih banyak orang yang keliru memahami dinar yang dipakai untuk mata uang suatu negara dengan yang berwujud koin emas murni.
Dinar mata uang bentuknya sama seperti rupiah sebagai mata uang indonesia. Jadi, dinar yang dipakai sbg mata uang mempunyai bentuk kertas juga sama seperti kertas rupiah.
Sementara yang wujudnya koin emas murni adalah mata uang zaman kejayaan islam, yang memang hanya terbuat dari koin emas.
Saat ini, Beberapa negara semenanjung arabia memakai dinar untuk mata uang resmi mereka. Berikut ini beberapa di antaranya:
Kuwait, Aljazair, Bahrain, Irak, Yordania, Libya, dan Tunisia.
Saat ini, dari keseluruhan negara tersebut, Dinar milik Kuwait lah yang kurs atau nilai tukarnya paling tinggi.
1 Dinar Kuwait nilainya sama dengan 3,33 dolar AS. Jadi, 1 dnr kuwait sekitar Rp50.000 (kurs Rp14.500 per dolar AS). Wow!
Jadi, bagi kalian yang ingin berinvestasi “valas” atau valuta asing, dinar kuwait bisa menjadi opsi yang baik.
Perbedaan Koin Dinar, Dirham, dan Fulus
Jadi, dinar yang kita bandingkan di sini bukan mata uang kuwait atau bahrain, melainkan koin emas. Perbedaan ketiganya sangat mudah, yaitu:
Perbedaan | DINAR | DIRHAM | FULUS |
BAHAN | EMAS | PERAK | PERUNGGU/TEMBAGA |
NILAI PER 1 DINAR | 1 | 1/50 | 1/1000 |
Nilai Koin Dinar, Dirham, Fulus Dalam Rupiah
Setelah mengetahui perbedaan dinar sebagai mata uang dan sebagai koin, selanjutnya kita akan mempelajari nilai koin dinar, dirham, dan fulus dalam rupiah.
Nilai tukar atau jual dinar emas pun berbeda-beda tergantung kadar karat atau kemurnian emasnya dan juga perusahaan mana yang memproduksinya.
Sebagai perbandingan, ada 2 perusahaan berikut:
Tabel Perbedaan Harga antar Perusahaan:
Perusahaan | DINAR/keping | DIRHAM/keping | FULUS/keping |
ANTAM | Rp 3.527.520 | Rp95.270 | – |
WAKALA | Rp4.130.000 | Rp73.500 | Rp3.050 |
1. PT Aneka Tambang (persero) Tbk atau Antam
PT Aneka Tambang (persero) Tbk atau Antam memproduksi 1 koin dinar dengan berat 4,25 gram dan dengan kadar kemurnian mencapai 22 karat atau 91,7%. Mereka menjualnya dengan harga
Rp 3.527.520 / koin dinar
PT Antam juga memproduksi 1 koin dirham perak dengan berat 2,975 gram dan dengan kadar kemurnian mencapai 24 karat atau 99,9%. Harga yang mereka bandrol mencapai
Rp95.270 per 1 koin dirham perak.
2. Produksi Wakala
Sementara itu, 1 koin Dinar produksi Wakala dengan berat dan kemurnian yang sama dengan produksi antam, yakni 22 karat dihargai
Rp4.130.000 / koin dinar
Selanjutnya, untuk 1 koin dirham produksi Wakala dengan kadar kemurnian 24 karat atau 99,9% Nilainya adalah
Rp73.500 / koin dirham
Sementara 1koin Fulus perunggu / tembaga senilai dengan Rp3.050.
FAQ
1. Sebutkan kelebihan dan Kekurangan Dinar dan Dirham
Kelebihan koin Dinar adalah nilainya yang stabil seperti emas. Jadi cocok untuk dikoleksi dan dijadikan investasi.
Sementara kekuranganya adalah harga yang mahal dan belum banyak yang mengoleksi.
Penutup
Seperti yang sudah dijelaskan di atas tentang sejarah fulus, arti namanya dll.
Selanjutnya, kita juga membahas perbedaannya dengan koin dirham dan dinar.
Berikut ini rangkuman pembahasan artikel ini:
- Fulus dari bahasa arab artinya uang.
- Dinar ada yang sebagai mata uang negara (kertas) dan ada yang berupa koin emas murni.
- Dinar berasal dari emas, dirham dari perak, fulus dari perunggu/tembaga.
Terima kasih
Baca Juga:
- 10 Pekerjaan di Bidang Jasa Tanpa Butuh Ijazah, Wajib Baca!
- Bruto Netto Tara: Pengertian, Perbedaan, Rumus Hitung
- 11 Perusahaan Dengan Gaji Terbesar Di Dunia Terbaru
Originally posted 2021-12-11 13:24:05.