Rumus Perhitungan Hammer Test Excel Lengkap Beserta Contoh!

Bagikan:
Rumus Perhitungan Hammer Test Excel

FulusNesia.com – Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai materi Rumus Perhitungan Hammer Test Excel. Yaitu salah satu rumus pada microsoft exel yang cukup populer dan menantang.

Selanjutnya saya juga akan memberikan materi dasar mengenai pengoperasian ms, excel dalam kehidupan sehari hari. Kemudian saya juga akan memberikan contoh kasus dan contoh soal masing masing materi.

Apa Itu Rumus Hamer Test Excel

Sebelum kita menjelaskan lebih lanjut mengenai rumus perhitungan dalam Hammer Test menggunakan Excel. Mari kita memahami terlebih dahulu apa yang di maksud dengan Hammer Test. Hammer Test, juga di kenal sebagai rebound hammer test, adalah sebuah metode yang di gunakan untuk mengukur kekuatan beton. Metode ini sering di gunakan dalam industri konstruksi untuk menentukan apakah beton telah mencapai tingkat kekuatan yang memadai untuk penggunaannya.

Dalam Hammer Test, sebuah perangkat yang di sebut “rebound hammer” di gunakan untuk menghantam permukaan beton yang telah di uji. Kemudian, rebound hammer akan mengukur sejauh mana energi yang di kembalikan oleh beton setelah hantaman tersebut. Hasil pengukuran ini akan memberikan indikasi mengenai kekuatan beton, di mana semakin tinggi nilai rebound yang terukur, semakin kuat betonnya.

Selain di gunakan dalam pengujian kekuatan beton, metode Hammer Test juga dapat membantu dalam memantau perkembangan kekuatan beton selama proses pengerasan. Dengan begitu, kontraktor atau insinyur konstruksi dapat memastikan bahwa beton mencapai kekuatan yang sesuai dengan spesifikasi sebelum di gunakan dalam proyek konstruksi.

Jadi, rumus perhitungan dalam Hammer Test menggunakan Excel biasanya di gunakan untuk menganalisis dan mencatat hasil pengujian ini dalam format yang lebih terstruktur, memudahkan analisis dan pelaporan dalam industri konstruksi.

Berapa Nilai Rebound Rumus Hammer Test?

Setelah menjalani uji rebound menggunakan metode hammer test, pertanyaan yang muncul adalah berapa nilai rebound yang harus dicapai agar beton dianggap memiliki kekuatan yang memadai? Nilai rebound yang dianggap memadai dapat bervariasi tergantung pada umur beton. Berikut adalah tabel yang menunjukkan nilai rebound yang dianggap memadai berdasarkan umur beton:

  • Umur Beton – Nilai Rebound
  • 3 hari – Lebih dari 20
  • 7 hari – Lebih dari 25
  • 14 hari – Lebih dari 30
  • 28 hari – Lebih dari 35

Rumus Perhitungan dalam Hammer Test Excel

Rumus Perhitungan Hammer Test Excel

Kemudian Untuk menghitung kekuatan beton menggunakan metode hammer test, kita dapat menggunakan rumus perhitungan khusus dalam Excel. Berikut adalah rumus perhitungan hammer test dalam format Excel:

fcu = (c x 1000 x (R / R0)) / A

Di mana:

  • fcu = Kekuatan beton (di nyatakan dalam Megapascal, MPa)
  • c = Konstanta yang tergantung pada jenis palu yang di gunakan
  • R = Nilai rebound yang di ukur dalam uji hammer test
  • R0 = Nilai rebound pada beton yang memiliki kekuatan 0 MPa
  • A = Luas penampang beton yang di ukur (dalam milimeter persegi, mm2)

Rumus ini memungkinkan kita untuk menghitung kekuatan beton berdasarkan hasil uji rebound yang di peroleh, memungkinkan evaluasi dan pemantauan kekuatan beton dalam berbagai kondisi konstruksi.

Langkah-langkah Menggunakan Hammer Test

Untuk memanfaatkan rumus perhitungan hammer test dalam Excel, kita perlu mengikuti serangkaian langkah-langkah berikut:

  1. Catat nilai rebound yang di peroleh dari uji hammer test.
  2. Tentukan nilai rebound pada beton yang memiliki kekuatan 0 MPa.
  3. Identifikasi nilai konstanta “c” yang sesuai, tergantung pada jenis palu yang di gunakan.
  4. Ukur luas penampang beton yang akan di hitung kekuatan betonnya.
  5. Masukkan nilai-nilai yang telah di identifikasi ke dalam rumus perhitungan hammer test dalam Excel.
  6. Hitung hasilnya.

Contoh Soal dalam Hammer Test Excel

Sebagai contoh, mari kita perhitungkan kekuatan beton menggunakan rumus perhitungan hammer test dalam Excel. Dalam kasus ini, kita memiliki data berikut:

  • Nilai rebound yang di ukur: 28
  • Nilai rebound pada beton dengan kekuatan 0 MPa: 10
  • Konstanta “c”: 2,0
  • Luas penampang beton: 100 mm2

Dengan data ini, kita dapat menghitung kekuatan beton menggunakan rumus berikut:

fcu = (2,0 x 1000 x (28 / 10)) / 100 = 56 MPa

Jadi, kekuatan beton yang di ukur dalam contoh ini adalah sebesar 56 Megapascal (MPa).

Contoh Soal: Sebuah proyek konstruksi sedang menguji kekuatan beton pada umur 14 hari menggunakan metode Hammer Test. Hasil rebound yang diukur adalah 32, nilai rebound pada beton dengan kekuatan 0 MPa adalah 12, konstanta “c” yang sesuai untuk palu yang digunakan adalah 1,8, dan luas penampang beton yang diukur adalah 120 mm2.

Bagaimana perhitungan kekuatan betonnya?

Langkah-langkah perhitungan:

  1. Nilai rebound yang diukur (R) = 32
  2. Nilai rebound pada beton dengan kekuatan 0 MPa (R0) = 12
  3. Konstanta “c” = 1,8
  4. Luas penampang beton (A) = 120 mm2

Rumus perhitungan Hammer Test Excel:

fcu = (c x 1000 x (R / R0)) / A

Menggantikan nilai-nilai yang telah diberikan:

fcu = (1,8 x 1000 x (32 / 12)) / 120

kemudian fcu = (1,8 x 1000 x 2,67) / 120

fcu = (4806) / 120

fcu = 40,05 MPa

Jadi, kekuatan beton yang diukur pada umur 14 hari adalah sekitar 40,05 Megapascal (MPa).

Kesimpulan

Hammer Test, atau rebound hammer test, adalah metode pengujian yang digunakan dalam industri konstruksi untuk mengukur kekuatan beton. Metode ini melibatkan pemukulan permukaan beton dengan palu khusus yang di sebut rebound hammer, dan kemudian mengukur tingkat energi yang dipantulkan oleh beton setelah pemukulan. Hasil pengukuran ini memberikan indikasi tentang kekuatan beton.

  • Nilai rebound yang di ukur dalam Hammer Test dapat di gunakan untuk menentukan apakah beton telah mencapai kekuatan yang memadai untuk penggunaan tertentu. Nilai rebound yang lebih tinggi biasanya menunjukkan kekuatan beton yang lebih tinggi.
  • Nilai rebound yang di anggap kuat bervariasi tergantung pada umur beton. Terdapat pedoman umum yang di gunakan untuk menilai kekuatan beton berdasarkan nilai rebound, dengan umur beton yang berbeda memiliki ambang batas yang berbeda.
  • Rumus perhitungan Hammer Test dalam Excel di gunakan untuk menghitung kekuatan beton berdasarkan hasil pengukuran rebound, konstanta palu, nilai rebound beton referensi (0 MPa), dan luas penampang beton yang diukur. Rumus ini memungkinkan evaluasi kekuatan beton dengan lebih akurat.
  • Hammer Test berguna dalam mengukur kekuatan beton dan memantau perkembangan kekuatan selama proses pengerasan. Hal ini membantu insinyur konstruksi dan kontraktor memastikan bahwa beton yang di gunakan dalam proyek konstruksi mencapai kekuatan yang sesuai dengan spesifikasi dan aman di gunakan.

Dengan demikian, Hammer Test merupakan alat penting dalam industri konstruksi untuk memastikan kualitas dan keamanan konstruksi yang tepat waktu.

FAQ

  1. Apa itu Hammer Test?
    • Hammer Test, juga di kenal sebagai rebound hammer test, adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengukur kekuatan beton. Ini melibatkan pemukulan permukaan beton dengan palu rebound khusus dan pengukuran tingkat rebound atau energi yang dipantulkan oleh beton sebagai indikasi kekuatannya.
  2. Apa tujuan dari Hammer Test?
    • Tujuan dari Hammer Test adalah untuk menentukan kekuatan beton dalam konstruksi. Dengan mengukur nilai rebound, Anda dapat memeriksa apakah beton telah mencapai kekuatan yang cukup untuk penggunaan tertentu dan memantau perkembangan kekuatan selama pengerasan beton.
  3. Bagaimana Hammer Test bekerja?
    • Dalam Hammer Test, sebuah palu rebound dengan massa yang di ketahui dan ujung berbentuk kerucut digunakan untuk memukul permukaan beton. Ketika palu rebound mengenai beton, energi yang dipantulkan oleh beton diukur oleh perangkat dalam palu, yang menghasilkan nilai rebound. Nilai ini kemudian digunakan untuk menghitung kekuatan beton.
  4. Apa faktor-faktor yang memengaruhi hasil Hammer Test?
    • Hasil Hammer Test dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk umur beton, kelembaban beton, porositas beton, kondisi permukaan beton, serta jenis dan kondisi palu rebound yang digunakan.
  5. Bagaimana cara menginterpretasikan hasil Hammer Test?
    • Hasil Hammer Test harus dibandingkan dengan ambang batas yang sesuai berdasarkan umur beton. Jika nilai rebound melebihi ambang batas tersebut, beton dianggap cukup kuat untuk penggunaan tertentu. Namun, hasil Hammer Test sebaiknya digunakan bersama dengan metode pengujian kekuatan beton lainnya untuk evaluasi yang lebih komprehensif.
  6. Apa peran rumus perhitungan dalam Hammer Test Excel?
    • Rumus perhitungan dalam Hammer Test Excel digunakan untuk menghitung kekuatan beton berdasarkan hasil pengukuran rebound, konstanta palu, nilai rebound beton referensi (0 MPa), dan luas penampang beton yang diukur. Ini membantu dalam evaluasi kekuatan beton secara lebih akurat.

Tinggalkan komentar