FulusNesia – Berikut ini kami jabarkan Perbedaan Lengkara Lumaksana dan Lengkara Linaksana dalam Bahasa bali secara lengkap dan jelas disertai contoh kruna linaksana lan lumaksana.
Apa Itu lengkara
Lengkara adalah sebuah kata dalam bahasa Bali yang berarti kalimat. Dalam bahasa Bali, Lengkara dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Lengkara Lumaksana dan Lengkara Linaksana, yang membedakan subjek dan predikat dalam kalimat.
Lengkara Lumaksana
Lengkara Lumaksana adalah bentuk kalimat aktif dalam bahasa Bali. Dalam kalimat ini, subjek melakukan tindakan yang dinyatakan oleh predikat. Struktur kalimat Lengkara Lumaksana melibatkan subjek, predikat, objek, dan keterangan, yang dibentuk dengan menggunakan kruna kria (kata kerja), tiron mapanganter, tiron maseselan, tiron mapangiring, dan kruna tiron mawewehan gibung.
Contoh Lengkara Lumaksana
Berikut adalah beberapa contoh Lengkara Lumaksana dalam bahasa Bali:
- “Luh Ayu luas ka peken.” (Luh Ayu membeli barang)
- “Luh Ayu madagang di peken.” (Luh Ayu sedang membeli barang)
- “Eda Luh Ayu Sumangsaya tekén beli.” (Luh Ayu Sumangsaya akan membeli)
- “Luh Ayu, gaénang bapa kopi, sirah bapané puruh!” (Luh Ayu membuat kopi untuk ayahnya)
- “Luh Ayu nyampat di natahé” (Luh Ayu beristirahat di teras rumah)
- “Eda ngawag matimpugan, nyanan ada anak lenan kena!” (Anak itu sedang memimpin dalam bermain)
Baca Juga:
- Fulus adalah: Pengertian, Sejarah, Perbedaan
- Marimba : Pengertian, Asal, Sejarah Alat Musik Marimba – Lengkap!
- Integratif Adalah : Pengertian, Contoh, Sinonim Dll [Lengkap]!
Lengkara Linaksana
Lengkara Linaksana adalah jenis kalimat pasif dalam bahasa Bali, di mana subjek kalimat menerima aksi yang dilakukan oleh pihak lain. Dalam Lengkara Linaksana, predikat kalimat berada setelah objek dan menggambarkan aksi yang dialami oleh subjek. Struktur dasar dari Lengkara Linaksana adalah “objek + predikat”.
Contoh lengkara linaksana (pasif)
Contoh lengkara linaksana (pasif) dalam bahasa Bali adalah:
a. Kruna kria linaksana
- Contoh: buku sudah dibaca tiang (seseorang)
b. Kruna tiron mapanganter ka-ma
- Contoh: surat sudah dikirim dari sanja (seseorang)
c. Kruna tiron maseselan in-
- Contoh: buku sudah disusun pada tahun 2017
d. Kruna tiron mapangiring in, ang
- Contoh: bapak mengasuh sepéda motor
- Contoh: bapak membiayai anak
e. Kruna tiron mawewehan gibung ka-an
- Contoh: membuat jalan untuk melalui jembatan.
10 contoh kruna kria lumaksana
Berikut adalah 10 contoh kruna kria lumaksana:
- Memasak makan siang
- Membersihkan rumah
- Menjemur pakaian
- Mencuci mobil
- Menyiram tanaman
- Menyapu halaman
- Mengejar target penjualan
- Melakukan olahraga setiap pagi
- Mengajar anak mengenai matematika
- Mengerjakan tugas pekerjaan rumah.
Belajar Bahasa Bali
Selanjutnya, Untuk mempelajari bahasa Bali, seseorang harus mempelajari:
- Tata bahasa dan gramatika
- Selanjutnya, Struktur kata
- Selanjutnya, Sistem huruf
- Selanjutnya, Frasa dan kalimat
- Selanjutnya, Vokal dan konsonan
- Selanjutnya, Intonasi dan akcentuasi
- Selanjutnya, Kosa kata dan ejaan
- Selanjutnya, Budaya dan tradisi Bali
- Selanjutnya, Dialek dan variasi bahasa
- Selanjutnya, Pemakaian dan konteks penggunaan bahasa Bali dalam situasi sehari-hari.
Kesimpulan
Lengkara Lumaksana dan Lengkara Linaksana adalah dua bentuk kalimat dalam bahasa Bali, yang membedakan subjek dan predikat dalam kalimat. Lengkara Lumaksana adalah kalimat aktif, di mana subjek melakukan tindakan yang dinyatakan oleh predikat.
Sementara itu, Lengkara Linaksana adalah kalimat pasif, di mana tindakan yang dinyatakan oleh predikat dilakukan pada subjek. Selanjutnya, Lengkara Lumaksana dan Lengkara Linaksana memiliki tipe konstruksi yang berbeda, seperti kruna kria (kata kerja), tiron mapanganter, tiron maseselan, tiron mapangiring, dan kruna tiron mawewehan gibung.
Originally posted 2023-03-19 04:14:00.