Perbedaan Dra. Drs. Dr. dr. Prof. Ir. & Contohnya!

Bagikan:

FulusNesia.comPerbedaan Gelar Dra., Drs., Dr., dr., Prof., Ir. & Contoh Pemegang Gelar – Apakah kalian sering kebingungan dalam membedakan gelar-gelar yang saya sebutkan di atas? Kalau iya, berarti kalian harus membaca artikel ini hingga selesai!

Kekeliruan dalam penulisan gelar maupun menempatkan gelar yang keliru sering terjadi pada gelar akademis di atas. Misalnya antara gelar Dr., dan dr. Manakah yang merupakan gelar doktoral atau setara dengan S3, dan yang mana yang merupakan gelar profesi dokter?

Kemudian kekeliruan yang sering terjadi adalah pada gelar Dra., dan Drs. Manakah yang merupakan gelar sarjana strata 1 (S1) bagi Laki-laki, dan manakah yang merupakan gelar S1 untuk Perempuan.

Apabila kalian masih ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan saya, maka kalian belum sepenuhnya memahami perbedaan gelar-gelar di atas. Dalam artikel ini saya akan mencoba menjabarkan pengertian masing-masing gelar di atas dan juga perbedaanya.

Selanjutnya, saya juga akan membahas historis dan juga fakta-fakta unik dalam sejarahpemberian gelar di pendidikan Indonesia. Misalnya soal penghapusan gelar Dra., dan Drs. untuk sarjana. Ok tanpa berlama-lama, langsung saja kita bahas satu per satu.

1. Pengertian Gelar Dra.

Perbedaan Dra. Drs.

Gelar “Dra.” atau “Doktoranda” memiliki sejarah yang terkait dengan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Gelar ini digunakan sebelum adanya program studi sarjana (S1) yang menggunakan gelar Sarjana.

Sebelum tahun 1960-an, di Indonesia, gelar sarjana belum umum digunakan. Pada waktu itu, gelar “Doktoranda” diberikan kepada lulusan program sarjana “Perempuan” yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dalam bidang tertentu, seperti Ekonomi, Sastra, atau Hukum (Kecuali Teknik).

Jadi, Gelar “Doktoranda” ini adalah gelar yang setara dengan gelar Sarjana S1 yang ada di masa sekarang.

Kemudian, Setelah semakin banyaknya warga negara indonesia yang mengenyam bangku kuliah, pemerintah merasa gelar “Dra.” ini sudah tidak sesuai dan tidak memiliki persamaan dengan lulusan sarjana S1 luar negeri.

Oleh karena itu, pada tahun 1993, pemerintah resmi menghapuskan gelar “Dra.” untuk lulusan sarjana S1. Meskipun demikian, para lulusan sarjana sebelumnya yang sudah mendapatkan gelar “Dra” tetap bisa menggunakan gelar mereka hingga sekarang.

Buktinya kita sering melihat guru-guru kita maupun dosen di kampus yang memiliki gelar ini. Contoh yang paling terkenal pemilik gelar “Dra” adalah Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa M.Si. Yakni Gubernur Jawa Timur.

2. Pengertian Gelar Drs.

Selanjutnya, Gelar “Drs.” juga merupakan singkatan dari “Doktorandus“. Gelar ini digunakan di Indonesia pada masa sebelum adanya program studi sarjana (S1) yang menggunakan gelar Sarjana (S.Si, S.E., dll.) selain lulusan Teknik.

Berbanding terbalik dengan “Dra.”, Drs. adalah gelar yang diberikan kepada lulusan sarjana Laki-laki di Indonesia sebelum adanya program studi sarjana. Gelar ini mengindikasikan bahwa seseorang telah menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang tertentu.

Misalnya, jika seseorang menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang Ekonomi pada masa tersebut, ia akan memperoleh gelar Drs. di depan namanya.

Sama seperti Dra, pada tahun 1993, pemerintah juga resmi menghapuskan gelar “Drs.” untuk lulusan sarjana S1 selain jurusan teknik. Meskipun demikian, para lulusan sarjana sebelumnya yang sudah mendapatkan gelar “Drs” juga tetap bisa menggunakan gelar mereka hingga sekarang.

Contoh tokoh terkenal yang memiliki gelar “Drs.” adalah Drs. H. M. Syarifuddin. Yakni ketua MA (Mahkamah Agung).

3. Gelar DR. (Doktor)

Selanjutnya adalah gelar “DR.” atau singkatan dari Doktor. Gelar ini adalah gelar akademik yang diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan program Doktoral ataau setara S3 semua jurusan.

Baik itu jurusan Ekonomi, Agama Islam, Hukum, Teknik, Psikologi hingga sastra sekalipun akan mendapatkan gelar Doktoral setelah menyelesaikan program S3.

Gelar Doktor ini kalau kita coba bandingkan dengan sistem pendidikan luar negeri, maka gelar “DR.” setara dengan Ph.D. atau “Doctor of Philosophy”. Gelar ini menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai tingkat keahlian dan pengetahuan yang mendalam dalam bidang studi spesifiknya.

Selanjutnya, Program “DR.” atau Ph.D. diraih dengan melewati tahapan penelitan yang panjang dalam bidang akademik masing-masing.

Tak heran pemilik gelar Doktor ini sering dianggap sebagai orang-orang yang berilmu serta memiliki andil dalam pengembangan suatu daerah atau bidang ilmu tertentu.

Sayangnya, gelar “DR.” ini sering tertukar dengan gelar praktisi medis, yakni “dr.” atau dokter. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai gelar bagi seorang Dokter agar kalian tidak tertukar lagi dalam penggunaan “DR.” dan “dr.” .

Tokoh terkenal di indonesia yang memiliki gelar Doktoral adalah Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah M.A. yang menyelesaikan studi doktoral agama islam di Universitas Islam Madinah.

4. Gelar “dr.” (Dokter)

Setelah kita panjang lebar membahas pengertian gelar “DR.” harusnya kalian sudah paham soal gelar yang penulisannya mirip ini, yakni “dr.” atau dokter.

Mungkin banyak yang belum tahu, bahwa gelar S1 kedokteran bukanlah “dr.” melainkan “S.Ked.” (Sarjana Kedokteran), sedangkan gelar S2 nya adalah M.Ked. (Magister Kedokteran). Lalu bagaimana dengan gelar “dr.” atau dokter?

Selanjutnya, Gelar dokter baru bisa diraih oleh lulusan sarjana kedokteran yang sudah menempuh pendidikan profesi kedokteran.

Agar dapat berpraktik sebagai dokter, lulusan sarjana kedokteran harus melanjutkan studi ke jenjang pendidikan profesi. Jenjang pendidikan profesi dokter biasanya ditempuh dalam 3 semester dengan beban studi yang cukup padat. Pada jenjang ini, mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan klinis yang lebih mendalam melalui rotasi di berbagai departemen dan rumah sakit.

Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan profesi, lulusan akan memperoleh gelar profesi Dokter atau “dr.” di depan nama mereka.

Tokoh terkenal yang memiliki gelar dokter adalah dr. Tirta Mandira Hudhi atau yang lebih kita kenal dengan sebutan dr. Tirta.

5. Apakah Gelar Ir. Masih Ada?

Gelar “Ir.” merupakan singkatan dari “Insinyur”. Gelar ini umumnya digunakan di Indonesia untuk merujuk kepada seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di bidang teknik. Kebalikan dari gelar Drs. dan Dra. yang merupakan gelar sarjana non teknik.

Gelar Insinyur (Ir.) menunjukkan bahwa seseorang telah memperoleh gelar sarjana di bidang teknik atau keilmuan terkait. Gelar ini diberikan kepada lulusan program sarjana di bidang teknik, seperti teknik sipil, teknik elektro, teknik mesin, dan lain sebagainya.

Namun sayangnya gelar Insinyur sudah tidak bisa lagi kita dapatkan, karena Pemerintah lewat Mendikbud RI No. 36/U/1993, telah menghapus gelar Insinyur (Ir.) serta gelar-gelar terkait seperti Dra. dan Drs.

Sebagai penggantinya, gelar Insinyur (Ir.) digantikan dengan gelar S.T. yang merupakan singkatan dari Sarjana Teknik. Gelar S.T. digunakan untuk mengidentifikasi lulusan program sarjana di bidang teknik. Jadi, seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di bidang teknik akan memperoleh gelar S.T. setelah namanya.

Tokoh terkenal Indonesia yang menyandang gelar “Ir.” adalah Ir. H. Joko Widodo. Yakni presiden Indonesia ke 7 yang merupakan lulusan sarjana teknik UGM(Universitas Gajah Mada).

6. Mengenal Gelar Prof.

Gelar “Prof.” merupakan singkatan dari “Profesor“. Gelar ini diberikan kepada individu yang telah mencapai tingkat tertinggi dalam karir akademik atau profesional mereka di bidang tertentu.

Selanjutnya, Gelar Profesor menunjukkan pengakuan atas keahlian, pengalaman, dan kontribusi yang luar biasa dalam bidang studi mereka.

Untuk mendapatkan gelar tertinggi ini, seseorang harus menyelesaikan pendidikan Strata 1, Strata 2, dan Strata 3. Tak cukup sampai di situ, untuk meraih gelar “prof.”, seseorang juga harus mendedikasikan dirinya di bidang ilmu yang ia tekuni.

Proses untuk mencapai gelar Profesor bervariasi di setiap negara dan lembaga pendidikan. Namun biasanya mereka harus memiliki kontribusi yang besar dalam bidang mereka, seperti mencipatakan penemuan, atau melakukan riset yang berskala besar.

Contoh pemilik gelar “Prof.” di Indonesia yang terkenal adalah Ustadz ProfDrKhalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., M.A. Atau yang lebih kita kenal sebagai Ustadz Khalid Basallamah.

Beliau baru saja mendapatkan gelar profesor dalam bidang ilmu beliau, yakni agama islam.

Perbedaan Dra. Drs. Dr. dr. Prof. Ir.

Perbedaan Dra. Drs. Dr. dr. Prof. Ir.

1. Perbedaan DR. dan dr.

Selanjutnya, Perbedaan antara “DR.” (dengan huruf besar) dan “dr.” (dengan huruf kecil) terletak pada penggunaannya dalam konteks yang berbeda.

  1. DR. (dengan huruf besar): “DR.” adalah gelar akademik yang diberikan kepada individu yang telah menyelesaikan program doktor (Ph.D.) di bidang studi tertentu, seperti ilmu pengetahuan, humaniora, atau ilmu sosial.
  2. dr. (dengan huruf kecil): “dr.” (dengan huruf kecil) adalah gelar yang digunakan untuk merujuk kepada dokter atau praktisi medis. Selanjutnya, Gelar ini menunjukkan bahwa individu tersebut telah menyelesaikan pendidikan kedokteran dan berhak untuk melakukan praktik medis.

Perbedaan penulisan huruf besar atau kecil dalam gelar ini memiliki arti yang berbeda. DR. digunakan sebagai gelar akademik, sedangkan dr. digunakan sebagai gelar profesional untuk merujuk kepada seorang dokter.

2. Perbedaan Dra. dan Drs.

Selanjutnya, Perbedaan antara “Dra.” dan “Drs.” terletak pada penggunaannya dalam konteks yang berbeda dan target penerima gelar tersebut:

  1. Dra. (Doktoranda): “Dra.” adalah gelar yang digunakan di Indonesia untuk perempuan yang telah menyelesaikan program sarjana di bidang keguruan atau bidang setara lainnya sebelum tahun 1993.
  2. Drs. (Doktorandus): “Drs.” adalah gelar yang digunakan di Indonesia untuk lulusan sarjana Laki-laki di berbagai bidang sebelum adanya program sarjana (S1).

3. Tabel Perbedaan Dra. Drs. Dr. dr. Prof. Ir.

Berikut adalah tabel perbedaan antara gelar-gelar berikut: DR, dr, Dra, Drs, Prof, Ir.

GelarKepanjanganSetara denganGenderStatusBidang IlmuLama Mendapatkan GelarContoh Orang
DRDoktorPh.D.SemuaMasih AdaBeragam9 TahunUstadz DR. Syafiq Riza Basalamah
drdokterM.D.SemuaMasih AdaKedokteran5 Tahundr. Tirta
DraDoktorandaSarjanaPerempuanTidak AdaKeguruan atau setara4 TahunDra. Hj. Khofifah Indar Parawansa M.Si.
DrsDoktorandusSarjanaLaki-lakiTidak AdaBeragam4 TahunDrs. H. M. Syarifuddin
ProfProfesorSemuaMasih AdaBeragam+10 TahunProf. Khalid Basalamah
IrInsinyurSarjana TeknikTidakTidak AdaTeknik atau setara4 TahunIr. Joko Widodo

Kesimpulan

Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari perbedaan gelar-gelar yang telah dibahas:

  1. DR (Doktor) adalah gelar akademik yang diberikan kepada individu yang telah menyelesaikan program doktor (Ph.D.) di bidang studi tertentu.
  2. Selanjutnya, dr (dokter) adalah gelar profesional yang digunakan untuk merujuk kepada seorang dokter atau praktisi medis yang telah menyelesaikan pendidikan kedokteran.
  3. Dra (Doktoranda) adalah gelar yang diberikan kepada perempuan yang telah menyelesaikan program sarjana di bidang keguruan atau bidang setara lainnya sebelum tahun 1993.
  4. Drs (Doktorandus) adalah gelar yang diberikan kepada Laki-laki lulusan sarjana di berbagai bidang sebelum adanya gelar Sarjana (S1).
  5. Selanjutnya, Prof (Profesor) adalah gelar yang diberikan kepada individu yang telah mencapai tingkat tertinggi dalam karir akademik atau profesional mereka di bidang tertentu.
  6. Ir (Insinyur) adalah gelar yang digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di bidang teknik sebelum tahun 1993.

FAQ

Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering terlontar dari penjelasan Gelar Akademik.

  1. Bagaimana cara memperoleh gelar DR atau dr?
    • Gelar DR (Doktor) dapat diperoleh dengan menyelesaikan program doktor (Ph.D.) di bidang studi tertentu. Selanjutnya, Ini melibatkan penelitian mendalam dan penulisan disertasi yang dievaluasi secara ketat.
    • Selanjutnya, Gelar dr (dokter) dapat diperoleh dengan menyelesaikan pendidikan kedokteran dan memenuhi persyaratan serta ujian yang ditentukan oleh lembaga pendidikan medis.
  2. Apakah gelar Dra dan Drs masih digunakan saat ini?
    • Tidak, gelar Dra dan Drs telah dihapuskan atau tidak umum digunakan lagi sejak tahun 1993. Selanjutnya, Mereka digantikan oleh gelar Sarjana (S1) yang lebih sesuai dengan perkembangan sistem pendidikan.
  3. Apa perbedaan antara gelar S.T. dan Ir?
    • Gelar S.T. (Sarjana Teknik) adalah gelar yang digunakan saat ini untuk lulusan program sarjana di bidang teknik.
    • Gelar Ir (Insinyur) adalah gelar yang digunakan sebelum tahun 1993 untuk merujuk kepada mereka yang menyelesaikan pendidikan di bidang teknik. Gelar ini telah digantikan oleh gelar S.T.
  4. Apa yang menunjukkan penggunaan huruf besar atau kecil dalam gelar?
    • Gelar dengan huruf besar seperti DR atau Prof menunjukkan tingkat keahlian akademik atau profesional yang tinggi.
    • Selanjutnya, Gelar dengan huruf kecil seperti dr menunjukkan status profesional di bidang kesehatan tertentu.

Selanjutnya, apabila ada kekeliruan dalam menjelaskan materi di atas, saya mohon maaf. Selanjutnya, apabila ada pertanyaan yang belum terjawab bisa kalian tullis di kolom komentar.

Terakhir, terima kasih sudah berkenan membaca artikel saya.

Sampai jumpa di artikel saya selanjutnya!

Originally posted 2023-08-08 06:37:00.

Tinggalkan komentar