Fulusnesia – Market cap, atau kapitalisasi pasar, merupakan ukuran penting yang perlu anda ketahui sebelum membuat keputusan investasi. Istilah ini menggambarkan nilai total semua saham yang beredar di pasar untuk sebuah perusahaan, yang dihitung dengan mengalikan harga saham per unit dengan jumlah saham yang beredar.
Memahami konsep market cap sangat berguna untuk meminimalkan risiko dalam berinvestasi. Dengan informasi ini, anda dapat menilai apakah sebuah perusahaan memiliki potensi pertumbuhan yang stabil atau berisiko tinggi. Investor yang cermat akan menggunakan market cap sebagai alat untuk memilih saham sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka.
Ada berbagai strategi investasi yang dapat diterapkan berdasarkan ukuran market cap. Seperti memilih saham dari perusahaan besar dengan market cap tinggi untuk investasi yang lebih aman, atau berinvestasi di perusahaan kecil dengan market cap rendah untuk potensi keuntungan yang lebih besar meski dengan risiko yang lebih tinggi.
Sekilas Tentang Market Cup

Dalam dunia investasi, memahami konsep market cap (kapitalisasi pasar) sangat penting. Hal ini karena market cap dapat membantu anda menilai sebuah perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya. Sehingga risiko kerugian investasi bisa diminimalisir atau setidaknya berkurang.
Jadi, apa sebenarnya market cap itu? Market cap adalah nilai total dari seluruh saham yang beredar di pasar, yang nilainya bisa berubah seiring waktu. Investor sering kali menggunakan istilah ini untuk mengukur ukuran sebuah perusahaan.
Secara sederhana, kapitalisasi pasar menggambarkan besar atau kecilnya suatu perusahaan berdasarkan nilai saham yang dimilikinya. Dengan mengetahui market cap, anda juga dapat menghitung berapa total uang yang perlu dikeluarkan jika ingin membeli seluruh saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi market cap, semakin besar dan populer perusahaan tersebut.
Dengan memahami market cap, anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana dan mengurangi risiko. Lalu, bagaimana cara memilih strategi investasi yang tepat berdasarkan market cap? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Jenis Kapitalisasi Pasar dalam Perusahaan

Di pasar saham global, sebuah perusahaan dikategorikan memiliki kapitalisasi pasar besar jika nilainya lebih dari $10 miliar. Sementara itu, perusahaan dengan kapitalisasi pasar di kisaran $2 miliar hingga $10 miliar termasuk dalam kategori sedang. Jika nilainya berada di bawah angka tersebut, kapitalisasi pasar dianggap kecil.
Namun, pengkategorian ini berbeda di Indonesia, khususnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di Indonesia, perusahaan-perusahaan dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan kapitalisasi pasar. Berikut adalah pembagian skala perusahaan berdasarkan nilai market cap tersebut.
Saham Kapitalisasi Besar (Blue Chip)
Saham dengan kapitalisasi pasar besar atau yang dikenal dengan istilah Blue Chip merupakan salah satu kategori saham berdasarkan ukuran perusahaan. Selain itu, saham ini dikategorikan sebagai Blue Chip jika kapitalisasi pasarnya mencapai Rp10 triliun atau lebih. Kategori ini sering disebut sebagai first liner karena menjadi pilihan utama para investor untuk berinvestasi.
Hal ini terjadi karena saham Blue Chip umumnya memiliki fundamental yang kuat dan potensi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Selain itu, perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kategori ini juga dikenal rutin membagikan dividen yang menguntungkan bagi pemegang saham. Beberapa contoh perusahaan first liner di Indonesia antara lain Unilever Tbk. (UNVR), Astra International Tbk. (ASII), dan masih banyak lainnya.
Saham Kapitalisasi Sedang (Second Liner)
Perusahaan dengan kapitalisasi pasar di kisaran Rp1 triliun hingga Rp10 triliun dikenal sebagai saham dengan kategori middle cap. Meskipun tidak sebesar perusahaan-perusahaan Blue Chips, saham second liner tetap merupakan pilihan yang menarik dan layak dipertimbangkan karena memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang menguntungkan.
Perusahaan dalam kategori ini umumnya berada pada tahap perkembangan dan memiliki potensi untuk tumbuh dengan agresif di masa depan.
Saham Kapitalisasi Kecil (Third Liner)
Saham dengan kapitalisasi kecil, atau yang dikenal sebagai third liner, merujuk pada perusahaan dengan nilai pasar (market cap) kurang dari Rp1 triliun. Meskipun harga sahamnya lebih terjangkau, emiten third liner memiliki potensi menarik sebagai pilihan investasi. Hal ini karena pergerakan harga sahamnya yang lebih fluktuatif, yang membuatnya lebih mudah dipengaruhi oleh pergerakan bandar.
Strategi Investasi Berdasarkan Skala Kapitalisasi Pasar (Market Cap)

Dalam dunia investasi, memilih strategi yang tepat sangat penting, mengingat setiap perusahaan memiliki karakteristik dan kapitalisasi pasar yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa strategi investasi yang dapat anda terapkan berdasarkan skala market cap:
Small-cap
Investasi pada perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil (small-cap) bisa menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Perusahaan dalam kategori ini memiliki potensi untuk tumbuh dengan pesat, tetapi tentu saja ada risiko yang perlu diperhatikan.
Investasi di small-cap membutuhkan kehati-hatian ekstra karena perusahaan-perusahaan ini cenderung lebih rentan terhadap fluktuasi ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis yang mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi, mengingat volatilitasnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan besar.
Large-cap
Perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar (large-cap) umumnya sudah teruji dan dapat diandalkan. Karena kategori ini cenderung lebih stabil dan memiliki likuiditas yang sangat tinggi. Perusahaan-perusahaan dalam kategori ini juga kurang rentan terhadap fluktuasi ekonomi, menjadikannya pilihan yang tepat bagi anda yang ingin berinvestasi dengan lebih tenang dan minim risiko.
Large-cap
Perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar (large-cap) umumnya lebih stabil dan memiliki likuiditas yang sangat baik, sehingga layak menjadi pilihan investasi yang aman. Kategori ini cenderung tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi, menjadikannya pilihan tepat bagi anda yang menginginkan investasi yang lebih tenang dan terjamin.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kapitalisasi Pasar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, nilai kapitalisasi pasar suatu perusahaan bersifat dinamis dan dapat berubah kapan saja. Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebenarnya, ada dua faktor utama yang memengaruhinya.
Faktor pertama adalah jumlah saham yang beredar di pasar (outstanding shares) serta harga jual per saham. Kedua hal ini mendorong pergerakan kapitalisasi pasar yang terus naik turun. Fluktuasi ini secara langsung mengikuti perubahan harga saham yang terjadi.
Faktor kedua yang berperan adalah sentimen masyarakat. Sebagai contoh, pada awal pandemi tahun 2020 atau saat isu vaksinasi Covid-19 mulai menjadi sorotan, nilai kapitalisasi pasar sejumlah perusahaan farmasi melonjak pesat. Kejadian-kejadian seperti ini bisa memicu perubahan signifikan pada kapitalisasi pasar perusahaan terkait.
Cara Menghitung Market Cap

Setelah memahami apa itu kapitalisasi pasar (market cap), tentu rasanya kurang lengkap jika belum tahu bagaimana cara menghitungnya, bukan?
Untuk menghitung market cap, caranya cukup sederhana, yaitu dengan mengalikan jumlah total saham yang beredar (outstanding shares) dengan harga pasar per lembar saham perusahaan.
Rumus Market Cap = Total Saham Beredar x Harga Saham Per Lembar
Sebagai contoh, misalnya sebuah perusahaan memiliki 300 juta lembar saham yang beredar, dan harga saham per lembar saat ini adalah Rp2.000. Maka, kapitalisasi pasar perusahaan tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
300 juta x Rp2.000 = Rp600.000.000.000 (600 Miliar).
Dengan memahami apa itu market cap, jenis-jenisnya, serta strategi yang sesuai, anda dapat lebih cerdas dalam merencanakan portofolio investasi anda.