Lirik dan Terjemah Sholawat Hubbun Nabi – Dalam dunia keislaman, sholawat memiliki peran yang sangat penting dalam mengungkapkan cinta, penghormatan, dan rasa terima kasih umat Muslim kepada Nabi Muhammad SAW.
Salah satu shalawat yang paling populer dan menyentuh hati adalah “Hubbun Nabi”. Artikel ini akan membahas lirik dan terjemahan dari sholawat ini, agar kalian dapat memahami pesan di balik kata-kata yang indah tersebut.
Sholawat Hubbun Nabi memiliki lirik yang penuh makna, dengan bahasa yang artistik serta nuansa spiritual yang mendalam. Melalui artikel ini, kita akan mengeksplorasi lirik asli dalam bahasa Arab, dan memberikan terjemahan dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Selain itu, kita juga akan membahas konteks sejarah dan budaya di mana sholawat ini dinyanyikan, sehingga kalian dapat mengapresiasi sepenuhnya keindahan dan kearifan yang terkandung di dalamnya.
Sholawat Hubbun Nabi ‘Alal Insan
Lirik Sholawat Hubbun Nabi ‘Alal Insan dalam bahasa Arab dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Berikut adalah lirik dan terjemahan tersebut dalam format Markdown untuk kemudahan membaca:
Lirik (Bahasa Arab):
حُبُّ النَّبِيْ عَلَى اْلاِنْسَانِ مُفْتَرَضٌ
وَحُبُّ اَصْحَابِهِ نُوْرٌبِبُرْهَانِ
مَـنْ كَانَ يَعْلَمُ اَنَّ اللهَ خَـالِقُهُ
لاَيَرْمِيَنَّ اَبَابَكْـرٍ بِبُهْتَـانِ
وَلاَاَبَاحَفْصِ نِ اْلفَارُوْقَ صَـاحِبَهُ
وَلاَاْلخَلِيْفَةَ عُثْمَانَ ابْنَ عَفَّانِ
وَلاَعَلِيًّا اَبَا السِّبْطَيْنِ نِـعْمَ اْلفَـتَى
اَوْصَى بِهِ اللهُ فِيْ سِرٍّوَاِعْلاَنِ
فَهُمْ صَحَابَةُ خَيْرِ اْلخَلْقِ خَصَّهُمُوْا
رَبُّ اْلعِبَادِ بِجَنَّاتٍ وَرِضْوَانِ
فَمَـنْ اَحَبَّهُمْ قَـدْ نَالَ مَنْـزِلَةً
عِنْدَ اْلاِلَهِ وَجَزَاهُ بِاِحْسَـانِ
Terjemahan (Bahasa Indonesia):
Mencintai Nabi merupakan suatu kewajiban bagi setiap insan, dan kasih sayang terhadap sahabat-sahabat beliau adalah cahaya yang terang benderang.
Orang yang menyadari bahwa Allah adalah Sang Pencipta, tak akan menuding Sayidina Abu Bakar dengan tuduhan yang tak semestinya.
Begitu pula terhadap Sayidina Umar Faruq dan Sayidina Utsman bin Affan. Juga tak terkecuali Sayidina Ali, bapak dari Sayidina Hasan dan Husain.
Mereka semua adalah sahabat Nabi, makhluk terbaik di mata Allah. Allah telah menjamin kebahagiaan surga dan ridha-Nya bagi mereka.
Siapa pun yang mencintai mereka, akan meraih kedudukan mulia di sisi Allah, dan akan dianugerahi balasan yang luar biasa.
Sholawat ini mengingatkan kita betapa pentingnya mengasihi Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya sebagai panutan dan tauladan dalam menjalani kehidupan sebagai umat Muslim.
Dengan memahami dan meresapi pesan yang terkandung dalam terjemahan ini, kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Sholawat Hubbun Nabi Wal Ali
Berikut adalah lirik dan terjemahan dari Sholawat Hubbun Nabi Wal Ali:
Lirik: حُبُّنَا نَبِيُّ وَآلِهِ مُحَمَّدٌ سَيِّدُ الْكَوْنَيْنِ وَالْآلُ حُجَّةُ الْإِلَهِ
صَلَّى اللهُ عَلَى مَنْ تَعَطَّرَتْ بِهِ أَزْكَى الْعُطُورِ طِيْبَتُهُ تَجَلَّتْ بِهِ نَوَّرَ اللهُ قَلْبَهُ فَظَهَرَتْ بِهِ مَدَحْنَا خَيْرَ مَنْ خَطَ الْقَلَمِ لَهُ رُوضَةُ الْحَبِيبِ الْمُصْطَفَى شِفَاءٌ لِلنَّفْسِ وَالْجَسَدِ
Terjemahan: Cinta kami pada Nabi dan keluarganya Muhammad pemimpin seluruh Alam Serta keluarga sebagai rujukan bagi keesaan Tuhan
Semoga Allah memberkati orang yang diharumkan dengan semerbak bau beliau Ketulusan hati dan kebaikan beliau tercermin dengan jelas Allah menerangi hatinya dan kebaikan beliau terlihat jelas Kami memuji orang yang ditulis dengan baik oleh pena
Taman kekasih Mustafa adalah obat untuk jiwa dan tubuh.
Baca Juga:
Siapa pencipta shalawat hubbun nabi
Informasi mengenai pencipta Sholawat Hubbun Nabi tidak dapat ditemukan dengan jelas dalam sumber-sumber yang ada. Namun, banyak sholawat diciptakan oleh para ulama dan penyair Islam sepanjang sejarah untuk mengekspresikan kecintaan dan penghormatan mereka kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagai referensi, beberapa tokoh terkenal yang telah menciptakan berbagai sholawat meliputi Imam Al-Busiri (penulis Qasidah Burdah), Syekh Abdul Qadir al-Jaelani, dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Meskipun pencipta Sholawat ini tidak diketahui secara pasti, bisa jadi sholawat ini merupakan hasil karya salah satu ulama atau penyair Muslim yang ingin menyampaikan rasa cinta dan hormat mereka kepada Nabi.
Beda Hubbun Nabi Wal Ali & Hubbun Nabi ‘Alal Insani
Sholawat Hubbun Nabi Wal Ali dan Sholawat Hubbun Nabi ‘Alal Insan adalah dua sholawat yang berbeda. Keduanya sama-sama mengekspresikan cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, namun fokus dan lirik mereka berbeda.
- Sholawat Hubbun Nabi Wal Ali: Sholawat ini menekankan kecintaan kepada Rasul Muhammad SAW serta keluarga beliau (Ahlul Bayt), termasuk Sayidina Ali bin Abi Thalib dan keturunan mereka. Lirik dalam sholawat ini mencakup pujian dan doa untuk Nabi Muhammad SAW, Ahlul Bayt, serta mengajak umat Muslim untuk mencintai mereka sebagai contoh dan teladan.
- Sholawat Hubbun Nabi ‘Alal Insan: Sholawat ini juga mengekspresikan cinta kepada Rasul Muhammad SAW, tetapi lebih menekankan hubungan antara umat manusia dan Nabi. Lebih jauh, sholawat ini mengajarkan pentingnya mencintai para sahabat Nabi, seperti Sayidina Abu Bakar, Sayidina Umar Faruq, Sayidina Utsman bin Affan, dan Sayidina Ali bin Abi Thalib. Sholawat ini mengingatkan kita tentang kewajiban untuk mencintai Nabi dan para sahabatnya sebagai panutan bagi umat Islam.
Meskipun kedua sholawat ini memiliki fokus yang berbeda, mereka sama-sama bertujuan untuk mengajak umat Muslim memperdalam cinta kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga beliau, dan sahabat-sahabat beliau sebagai contoh kehidupan yang baik dan bermakna.
Apakah Sholawat hubbun Nabi Bid’ah?
Mengenai sholawat Hubbun Nabi dianggap sebagai bid’ah atau tidak, perlu dipahami bahwa terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini. Bid’ah secara umum merujuk pada suatu inovasi dalam agama yang tidak memiliki dasar dari Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam Islam, melantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah tindakan yang dianjurkan, seperti disebutkan dalam Al-Qur’an:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (56) (QS. Al-Ahzab: 56)
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya.”
Namun, jika sholawat Hubbun Nabi mencakup unsur-unsur yang bertentangan dengan ajaran yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits, maka bisa jadi dianggap sebagai bid’ah oleh sebagian ulama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami lirik sholawat serta menyelidiki dasar-dasar ajarannya, sebelum menyimpulkan apakah sholawat tersebut dianggap bid’ah atau bukan. Selain itu, konsultasi dengan ulama atau ahli agama yang dipercayai juga akan membantu dalam memahami hal ini lebih lanjut.
Kesimpulan
Kesimpulannya, Sholawat Hubbun Nabi Wal Ali dan Sholawat Hubbun Nabi ‘Alal Insan merupakan dua hal yang berbeda.
Dalam ekspresi cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Keduanya memiliki fokus yang berbeda. Sholawat Hubbun Nabi Wal Ali lebih menekankan cinta kepada Ahlul Bayt dan keluarga Nabi.
Sementara Sholawat Hubbun Nabi ‘Alal Insan menyoroti hubungan antara umat manusia dengan Nabi dan para sahabat beliau.
Kedua sholawat ini bertujuan untuk mengajak umat Muslim memperdalam kecintaan mereka kepada Nabi, keluarga, dan sahabat-sahabat Nabi.
Sebagai contoh dalam menjalani kehidupan yang bermakna sebagai umat Islam. Dalam mempraktikkan sholawat ini, penting bagi kita untuk memastikan bahwa lirik dan pelaksanaannya sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadits.
Serta menghindari unsur-unsur bid’ah. Selalu konsultasikan dengan ulama atau ahli agama yang dipercayai untuk pemahaman yang lebih baik tentang sholawat dan praktik keagamaan lainnya.