Fulusnesia – Harga pokok produksi merupakan konsep yang sudah sangat familiar bagi para pelaku di industri manufaktur. Proses ini menjadi kegiatan rutin yang dijalankan dalam setiap perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang.
Harga pokok produksi juga memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan finansial perusahaan. Dengan melakukan perhitungan ini, perusahaan dapat mengenali berbagai biaya yang berkaitan dengan proses produksi dan menggunakannya sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi keberhasilan penjualan produk.
Bagi anda yang belum memahami definisi serta metode perhitungan harga pokok produksi, artikel ini akan memberikan penjelasan mendalam agar anda lebih mengerti konsep dan aplikasinya dalam bisnis. Simak selengkapnya dalam penjelasan berikut ini.
Sekilas Tentang Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi merupakan rincian biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Informasi ini mencakup pengeluaran untuk pembelian bahan baku, perlengkapan, serta berbagai kebutuhan lain yang menunjang proses produksi.
Dengan mengetahui total biaya produksi, perusahaan dapat menetapkan harga jual produk dengan lebih tepat. Sehingga, perhitungan laba dan rugi dari produk yang dijual bisa dilakukan dengan lebih tepat.
Menurut Susilowati, harga pokok produksi merupakan total seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan suatu produk atau layanan yang dapat dinilai secara finansial. Sementara itu, Supriyono menyatakan bahwa harga pokok produksi adalah jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan produk atau jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Fungsi utama dari harga pokok produksi adalah membantu manajemen dalam mengendalikan pengeluaran biaya dan tenaga kerja, seperti upah atau gaji. Selain itu, harga pokok produksi juga berguna untuk mengetahui margin kotor bisnis (gross margin) serta melakukan analisis terhadap persentase pendapatan yang dapat digunakan untuk menutupi biaya operasional perusahaan.
Fungsi Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi berperan penting dalam memberikan informasi menyeluruh kepada pihak manajemen mengenai total biaya yang dibutuhkan selama proses produksi. Data ini membantu perusahaan mengevaluasi apakah biaya yang dikeluarkan sudah sesuai atau justru melebihi batas kewajaran. Dengan begitu, manajemen dapat lebih mudah merancang strategi yang bertujuan meningkatkan efisiensi biaya dan keuntungan perusahaan.
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap biaya produksi baik itu dari segi bahan baku, tenaga kerja, maupun beban overhead, manajemen dapat mengidentifikasi komponen mana yang menyerap biaya paling besar. Dari hasil analisis tersebut, perusahaan bisa menentukan langkah-langkah korektif, seperti negosiasi harga bahan, efisiensi tenaga kerja, atau penghematan dalam penggunaan fasilitas produksi.
Secara keseluruhan, informasi harga pokok produksi membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat dan terukur. Tidak hanya untuk meningkatkan laba bersih, tetapi juga untuk menciptakan proses produksi yang lebih efisien dan kompetitif. Dengan kontrol yang baik terhadap biaya produksi, perusahaan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar.
Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan

Setelah memahami pengertian dan komponen utama yang terkandung di dalamnya, penting juga untuk mengetahui perbedaan antara harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. Jika dilihat dari definisinya, sebenarnya kedua istilah ini memiliki fokus yang berbeda dalam sistem akuntansi.
Harga pokok penjualan merujuk pada jumlah keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah produk atau layanan hingga siap dijual kepada pelanggan. Harga pokok produksi merujuk pada seluruh biaya yang timbul selama proses pembuatan suatu produk, mulai dari pengadaan bahan baku hingga barang tersebut siap dijual ke pasar.
Walaupun terdapat perbedaan antara keduanya, harga pokok produksi sebenarnya menjadi komponen penting dalam perhitungan harga pokok penjualan. Tanpa menghitung biaya produksi terlebih dahulu, tidak mungkin memperoleh angka pasti untuk harga pokok penjualan.
Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

Perhitungan harga pokok produksi dilakukan melalui tiga tahapan utama. Untuk memudahkan pemahaman, OCBC telah menyusun penjabaran rumus perhitungan harga pokok produksi melalui tahapan-tahapan berikut ini.
Langkah 1: Menghitung bahan baku yang terpakai untuk menentukan harga pokok produksi.
Rumus yang digunakan:
Harga pokok produksi dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh biaya produksi serta persediaan awal barang dalam proses. Kemudian dikurangkan dengan persediaan akhir barang dalam proses.
Langkah 2: Menghitung seluruh biaya produksi yang akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan harga pokok produksi.
Rumus yang digunakan:
Total biaya produksi diperoleh dari penjumlahan antara pemakaian bahan baku, upah tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik.
Langkah 3: Menentukan harga pokok produksi secara keseluruhan.
Rumus yang digunakan:
Harga pokok produksi diperoleh dengan menjumlahkan seluruh biaya produksi dan persediaan awal barang dalam proses, lalu dikurangi dengan persediaan akhir barang dalam proses.
Tujuan Menghitung Harga Pokok Produksi

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, mengetahui cara menghitung harga pokok produksi sangat penting guna menghindari potensi kerugian. Hal tersebut merupakan salah satu manfaat utamanya. Di samping itu, pemahaman mengenai perhitungan harga produksi juga memiliki berbagai fungsi lainnya, di antaranya sebagai berikut:
Menentukan Harga Jual Produk
Menetapkan harga jual suatu produk bisa dilakukan dengan terlebih dahulu memahami cara menghitung harga pokok produksinya. Dengan mengetahui biaya produksi secara rinci, perusahaan bisa menetapkan harga jual yang sesuai agar tetap kompetitif dan menguntungkan.
Proses ini juga membantu perusahaan dalam merancang strategi penetapan harga yang lebih efektif. Melalui perhitungan yang tepat, perusahaan dapat menyesuaikan harga jual berdasarkan kondisi pasar serta mengelola persediaan secara optimal.
Mengawasi Pengeluaran Biaya Produksi
Mengetahui cara menghitung harga pokok produksi membantu perusahaan melihat seberapa besar biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Hal ini memungkinkan evaluasi apakah biaya produksi tergolong tinggi atau masih dalam batas wajar. Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap biaya produksi, perusahaan dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan guna meningkatkan keuntungan secara keseluruhan.
Menghitung Laba Rugi Periodik
Mengetahui cara menghitung harga pokok produksi sangat penting dalam menyusun rencana produksi untuk jangka waktu tertentu. Perhitungan ini membantu mengevaluasi apakah aktivitas produksi dan pemasaran dalam periode tersebut berjalan secara efisien dan mampu memberikan keuntungan atau justru mengalami kerugian.
Informasi mengenai laba rugi kotor secara periodik diperlukan guna menilai sejauh mana produk mampu menutupi biaya di luar proses produksi. Dengan demikian, perusahaan bisa memahami kontribusi setiap produk terhadap keuntungan atau kerugian yang diperoleh selama periode tertentu.
Menetapkan Nilai Harga Pokok
Menentukan harga pokok persediaan untuk produk jadi maupun yang masih dalam proses merupakan langkah penting dalam penyusunan laporan neraca. Manajemen perlu mencantumkan harga pokok dari produk jadi serta biaya produksi yang masih berlangsung pada tanggal neraca. Biaya-biaya produksi yang terkait dengan produk jadi yang belum terjual hingga tanggal neraca akan dicatat dalam neraca sebagai bagian dari harga pokok persediaan produk dalam proses.
Harga Pokok Produksi bukan sekadar angka dalam laporan keuangan, melainkan fondasi penting dalam strategi bisnis anda. Dengan memahami dan mengelola HPP dengan baik, anda tidak hanya dapat mengoptimalkan keuntungan, tetapi juga menciptakan bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan. Jadi, sebelum sibuk mengejar target penjualan, pastikan anda sudah mengenali rahasia penting di balik angka keuntungan: HPP.