Fulusnesia.com – Cara menghitung laba kotor dan bersih sangat penting bagi pelaku usaha. Meski sekilas terlihat mudah, namun untuk mendapatkan hasil yang akurat membutuhkan ketelitian. Laba artinya adalah untung, dimana biasanya dapat dihitung harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Namun kebanyakan pelaku bisnis menghitungnya setiap bulan sebagai evaluasi.
Sebagaimana yang diketahui, tujuan akhir dari sebuah bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan. Berbagai cara pun dilakukan, seperti promosi, meningkatkan kualitas produk, hingga memberikan pelayanan terbaik. Semakin banyak konsumen yang menggunakan produk kita, artinya semakin besar pula kemungkinan laba yang didapatkan.
Namun sebaliknya, semakin banyak promosi yang dilakukan, normalnya sebuah usaha membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Ini juga termasuk salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk menghitung laba bersih. Apakah penting mengetahui laba bersih? Tentu saja, dengan menghitungnya, anda bisa mengetahui apakah sesuai target atau tidak.
Perbedaan Laba Bersih dan Laba Kotor
Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung laba bersih dan laba kotor, ada baiknya anda memahami apa perbedaannya. Ini sangat penting, karena perbedaannya sangat signifikan. Jika dilihat dari kacamata hukum ekonomi, laba merupakan peningkatan kekayaan dari sebuah usaha. Agar lebih jelas, silahkan simak pembahasan berikut!
Laba Kotor
Apa yang dimaksud dengan laba kotor? Sangat mudah sebenarnya untuk dipahami. Laba kotor merupakan pendapatan dari perusahaan atau pelaku bisnis secara keseluruhan. Pendapatan ini belum dikurangi biaya produksi, gaji karyawan, biaya operasional, dan lain sebagainya. Jenis laba ini juga disebut sebagai omzet atau hasil total yang didapatkan.
Meski bukan keuntungan sebenarnya, namun mengetahui berapa laba kotor yang didapatkan sangatlah penting. Salah satunya adalah menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam memproduksi dan menjual produknya. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kinerja apabila pendapatannya tidak sesuai target.
Laba Bersih
Cara menghitung laba kotor dan laba bersih harus saling berkaitan, jadi tidak dapat dipisahkan. Pengertian laba kotor secara sederhana adalah pendapatan total yang belum dipotong biaya operasional, gaji karyawan, pajak, dan pengeluaran lainnya. Sedangkan laba bersih sebaliknya, pendapatan tersebut sudah dikurangi beban biaya selama produksi.
Dengan kata lain, laba bersih adalah jumlah keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi semua biaya. Biaya yang dimaksud termasuk harga pokok penjualan, biaya operasional, pajak, dan bunga. Laba bersih merupakan indikator utama kesehatan finansial perusahaan, menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengelola pendapatan dan mengontrol biayanya.
Cara Menghitung Laba Kotor dan Laba Bersih
Setelah mengetahui perbedaannya, selanjutnya kita bahas bagaimana cara menghitung laba kotor dan laba bersih. Agar lebih mudah memahami, sebaiknya anda menyimak bagaimana perhitungannya. Kedua jenis laba tersebut ditetapkan dalam rumus yang mudah dipahami. Tidak seperti matematika kompleks, hanya saja butuh ketelitian agar mendapatkan hasil akurat.
Cara Menghitung Laba Kotor
Laba kotor yang merupakan omzet atau pendapatan total dari perusahaan biasanya tidak dihitung. Banyak yang menganggap bahwa semua pendapatan dari penjualan produk itulah yang dinamakan laba kotor. Padahal tidak demikian, ada rumus yang lebih spesifik untuk menghitungnya, yakni omzet dikurangi HPP (Harga Pokok Penjualan).
Laba kotor = Pendapatan – HPP
Sebagai contoh, ada sebuah perusahaan yang mempunyai penjualan bersih sebesar 50 juta rupiah. Untuk menghasilkan produk dengan total penjualan tersebut membutuhkan HPP 20 juta rupiah. Biaya lain untuk memproduksi barang yang dimaksud yakni biaya pemasaran 5 juta, administrasi 5 juta, dan pajak sebesar 2,5 juta rupiah.
Laba kotor = Pendapatan – HPP
= 50.000.000 – 20.000.000
= 30.000.000 rupiah
Cara Menghitung Laba Bersih
Seperti yang sedikit disinggung diatas, bahwa cara menghitung laba bersih merupakan kebalikan dari laba kotor. Jika laba kotor masih belum dikurangi biaya operasional, gaji karyawan, dan lain sebagainya, untuk kali ini sudah dikurangi. Setiap perusahaan tentunya berbeda, tergantung dari jumlah pengeluaran yang dibutuhkan.
Laba bersih = Total pendapatan – Total pengeluaran
Agar lebih paham, kita ambil contoh seperti menghitung laba kotor diatas. Diketahui sebuah perusahaan memiliki pendapatan kotor sebesar 50 juta rupiah, HPP 20 juta, biaya promosi 5 juta, dan pajak 2,5 juta rupiah. Dari kasus diatas, berapa keuntungan bersih yang didapatkan perusahaan tersebut? Perhitungan ini bisa menggunakan rumus diatas.
Laba bersih = Total pendapatan – Total pengeluaran
= 50 juta – (20 juta + 5 juta +2,5 juta)
= 50 juta – 27,5 juta
= 22,5 juta
Cara Menghitung Margin Laba Bersih
Selain mengetahui cara menghitung laba kotor dan laba bersih, anda juga harus mengetahui berapa margin yang didapatkan. Margin laba bersih adalah rasio keuangan yang mengukur seberapa besar persentase dari setiap rupiah penjualan yang menjadi laba bersih. Mengetahuinya sangat penting karena memberikan gambaran tentang efisiensi perusahaan selama beroperasi.
Margin laba bersih = (Laba bersih : Pendapatan) x 100%
Kita ambil contoh kasus yang sama seperti diatas, bahwa ada perusahaan yang mendapatkan laba bersih sebesar 22,5 juta rupiah selama sebulan beroperasi. Untuk mengetahui seberapa efisien dari setiap penjualan produknya, anda harus menghitung margin laba bersih. Dengan rumus diatas, kita mendapatkan perhitungan berikut!
Margin laba bersih = (Laba bersih : Pendapatan) x 100%
= (22,5 juta : 50 juta) x 100%
= 45%
Manfaat Menghitung Laba Bersih
Sepertinya cukup jelas pembahasan mengenai bagaimana cara menghitung laba kotor dan laba bersih diatas. Kami juga memberikan contohnya agar lebih mudah dipahami. Pertanyaannya, apa saja yang didapatkan perusahaan ketika menghitung laba bersih? Jawabannya sudah kami siapkan, berikut beberapa manfaat yang didapatkan!
Mengukur Profitabilitas
Laba bersih memberikan gambaran jelas tentang seberapa menguntungkannya operasi perusahaan setelah semua biaya dan pajak diperhitungkan. Ini adalah indikator utama kesehatan finansial perusahaan. Jika dalam perhitungan sudah sesuai target, maka bisa dipertahankan. Sebaliknya jika tidak sesuai target, maka ada bisa meningkatkan penjualan.
Evaluasi Kinerja
Manfaat menghitung laba kotor dan laba bersih selanjutnya adalah sebagai bahan evaluasi. Seperti yang dijelaskan tadi, perusahaan bisa dengan segera meningkatnya kinerja apabila tidak sesuai target. Ini membantu dalam menilai efektivitas strategi bisnis dan operasional.
Menarik Investor
Jika anda ingin mengembangkan sayap atau mengajak investor bergabung, laba bersih sangat erat kaitannya dan selalu dibutuhkan. Investor terlebih dahulu melihat laporan keuangan sebelum bergabung, terutama melihat keuntungan yang didapatkan. Laba bersih yang stabil menarik minat investor karena menunjukkan potensi profitabilitas yang baik.
Pembagian Dividen
Manfaat mengetahui laba bersih selanjutnya adalah sebagai dasar utama menentukan jumlah dividen yang bisa dibagikan kepada pemegang saham. Perusahaan yang menghasilkan laba bersih yang tinggi memiliki kemampuan lebih besar untuk memberikan dividen.
Itulah pembahasan yang cukup menarik mengenai bagaimana cara menghitung laba kotor dan laba bersih. Tidak hanya berlaku untuk perusahaan, rumus yang kami berikan diatas juga dapat dipakai untuk UMKM atau usaha rumahan. Dengan menghitung dan menganalisis laba bersih secara rutin, anda dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.