Fulusnesia – Tidak hanya sekedar mencari ide, promosi, dan meningkatkan penjualan. Sebagai pelaku usaha, anda juga harus mengetahui cara mengelola keuangan bisnis yang baik dan benar agar tidak terjadi kerugian. Dengan pengelolaan yang bagus, usaha yang anda jalankan pun lebih mudah berkembang. Tentu pada akhirnya mampu bersaing dengan kompetitor.
Kebanyakan dari kita hanya melihat hasil akhir, dimana antara modal dan omzet yang didapatkan. Jika omzet lebih tinggi daripada modal, anggapannya anda sudah mendapatkan keuntungan. Padahal dalam dunia usaha tidak sesederhana itu, banyak hal yang harus diperhatikan. Apakah keuntungan yang anda dapatkan sudah maksimal dan sesuai target?
Jika memang belum, cari tahu apa yang menjadi kendalanya. Anggap saja target penjualan anda sudah sesuai, namun untung yang didapatkan masih minim. Jawabannya mungkin karena pengelolaan keuangan yang kurang tepat. Memang tidak mudah, namun setidaknya anda dapat mempelajari dan menerapkan tips yang akan kami berikan berikut!
Cara Mengelola Keuangan Bisnis
Cara mengelola keuangan bisnis sangat penting untuk perkembangan usaha yang anda jalankan. Apabila pengelolaannya tepat, maka setiap detail dari laporan keuangan dapat dilihat jelas. Ini artinya, anda lebih mudah dalam melakukan evaluasi apabila ada biaya besar yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Pisahkan Uang Pribadi dengan Bisnis
Banyak yang masih menganggap sepele keuangan pribadi dan bisnis, padahal hal ini dapat membuat laporan keuangan menjadi berantakan. Cara yang paling efektif yakni memisahkan antara keduanya. Anda harus membuat laporan keuangan khusus untuk usaha yang dijalankan. Sedangkan uang pribadi tersimpan sendiri dan dikelola secara mandiri.
Anggaplah anda sebagai pekerja, dimana nantinya memiliki hak gaji. Ini penting untuk menghindari uang bisnis digunakan untuk kebutuhan pribadi. Jika uang yang anda kelola jumlahnya besar, pisahkan rekening antara keduanya. Tujuannya adalah untuk melihat setiap transaksi dan melacak penggunaan dari setiap dana tersebut.
Buat Rencana Keuangan
Membuat rencana keuangan adalah cara mengelola keuangan bisnis selanjutnya yang tidak kalah penting. Tentukan tujuan jangka pendek seperti meningkatkan penjualan, mengurangi biaya operasional, atau meluncurkan produk baru. Tentukan juga tujuan jangka panjang seperti ekspansi bisnis, peningkatan profitabilitas, atau diversifikasi produk.
Selain itu, anda juga harus meninjau laporan keuangan saat ini termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Rencana keuangan ini semakin memudahkan anda untuk melihat kekuatan finansial dan area mana yang harus diperbaiki. Buat anggaran yang jelas, diantaranya yaitu pengeluaran tetap, pengeluaran variabel, dan pengeluaran tak terduga.
Catat Arus Kas
Tips selanjutnya yaitu mencatat arus kas, ini yang harus diperhatikan dan jangan sampai ada kesalahan. Anda harus mengetahui dari mana saja uang masuk, apakah dari penjualan, investasi, atau sumber lainnya. Selain itu, perhatikan juga dana yang keluar, misalnya untuk biaya operasional, gaji, pembelian bahan baku, dan pengeluaran lainnya.
Agar lebih mudah menerapkan cara mengelola keuangan bisnis ini, anda bisa menggunakan sistem pembukuan, baik secara manual atau berupa aplikasi. Jika memungkinkan, anda bisa membuat keduanya dan kemudian dicocokkan. Dalam pembuatannya, anda harus membuat laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Tujuannya yakni untuk melihat lebih detail arus masuk dan keluar.
Perhatikan Pengeluaran Wajib
Setiap usaha yang dijalankan pasti terdapat pengeluaran wajib, ini juga harus diperhatikan. Umumnya, pengeluaran yang dimaksud diantaranya adalah gaji karyawan, biaya operasional, dana untuk modal, sewa tempat, pajak, dan masih banyak lainnya. Pengeluaran ini berbeda untuk setiap bisnis yang dijalankan.
Buat anggaran bulanan yang mencakup semua pengeluaran wajib. Ingat, pengeluaran wajib harus didahulukan sebelum pengeluaran lainnya. Catat semua pengeluaran dengan teratur menggunakan sistem pembukuan manual atau software akuntansi. Dengan memperhatikan pengeluaran wajib, bisnis anda dipastikan berjalan lancar dan memiliki dasar keuangan yang kuat.
Alokasikan Dana Cadangan
Setelah mendahulukan pengeluaran wajib, cara mengelola keuangan bisnis kecil selanjutnya adalah mengalokasikan untuk dana cadangan. Pengeluaran yang dimaksud diantara adalah untuk menutupi penurunan penjualan, bencana alam, atau kerusakan alat. Anda mungkin memerlukan dana darurat jika ada kesempatan untuk mengembangkan usaha.
Evaluasi risiko bisnis untuk menentukan berapa besar dana cadangan yang dibutuhkan. Biasanya, disarankan untuk memiliki dana cadangan yang cukup untuk menutupi pengeluaran operasional selama 3-6 bulan. Jadi jika diperhatikan, dana ini butuh alokasi yang cukup besar dan sangat penting untuk menunjang kesuksesan bisnis anda.
Manfaatkan Aplikasi Keuangan
Tips mengelola keuangan usaha berikutnya yakni memanfaatkan aplikasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak aplikasi yang dapat anda gunakan. Selain dapat dioperasikan pada ponsel pintar, beberapa aplikasi juga tersedia untuk laptop. Silahkan pilih sesuai keinginan dan perangkat yang anda butuhkan.
Pilih aplikasi yang memiliki fitur sesuai kebutuhan bisnis, seperti pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan, dan manajemen inventaris. Kebanyakan aplikasi keuangan tidak sulit digunakan, hanya perlu beberapa pengaturan. Aplikasi ini juga banyak yang gratis dan anda bisa mendapatkannya di Playstore atau Appstore.
Tanda Kegagalan Finansial dalam Bisnis
Setelah mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan bisnis yang benar, anda juga harus mengetahui apa saja tanda kegagalan dalam pengelolaannya. Lakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui perkembangannya. Jika ada hal-hal berikut, artinya usaha yang anda jalankan mengalami kegagalan finansial!
Overtrading
Overtrading adalah situasi di mana bisnis melakukan aktivitas perdagangan atau operasi melebihi kapasitas finansial dan sumber daya yang tersedia. Juga, Overtrading dapat menimbulkan berbagai masalah serius bagi bisnis, termasuk masalah likuiditas, peningkatan hutang, dan potensi kegagalan bisnis.
Terlalu Banyak Hutang
Jika dalam cara mengelola keuangan bisnis diatas ternyata anda justru mengalami banyak hutang, maka artinya anda gagal. Terlebih jika hutang bisnis anda terlampau besar dan kesulitan untuk melunasi nya. Hutang untuk keperluan modal bisnis tidak jadi masalah dan memang suatu keharusan, namun ada batas aman yang tidak boleh melebihi 40% dari aset yang anda miliki.
Piutang yang Tak Tertagih
Tidak hanya hutang yang menjadi faktor kegagalan usaha, piutang yang tidak dapat ditagih juga demikian. Bahkan banyak riwayat perusahaan yang bangkrut karena hal ini. Piutang adalah istilah ketika anda memberikan hutang kepada pihak lain. Semakin banyak yang tidak tertagih, artinya arus kas yang anda kelola mengalami minus atau kerugian.
Kekurangan Modal
Tanda kegagalan selanjutnya adalah kekurangan modal, ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Termasuk piutang yang tidak dapat terselesaikan seperti yang dibahas diatas. Solusinya yakni meminjam modal dari pihak lain. Namun seperti yang disinggung tadi, pastikan bahwa besar hutang anda tidak melebihi batas aman sebesar 40%.
Itulah yang dapat kami sampaikan mengenai bagaimana cara mengelola keuangan bisnis kecil yang baik dan benar. Ada banyak tips yang dapat anda lakukan, silahkan disesuaikan kondisi bisnis yang dijalankan. Apabila anda mengalami overtrading, banyak hutang, dan kekurangan modal, sebaiknya evaluasi lebih mendalam dan lakukan perbaikan secara menyeluruh.