Contoh Bisnis Plan Makanan, Pemula Wajib Pahami!

Bagikan:

Fulusnesia – Seperti yang anda tahu, menyusun bisnis plan makanan merupakan langkah penting untuk meraih kesuksesan dalam bisnis makanan. Pasalnya, dalam bisnis makanan, terdapat berbagai aspek yang perlu diperhatikan. Seperti menjaga kualitas bahan baku dan memastikan pasokan yang stabil untuk mempertahankan cita rasa yang konsisten hingga sampai ke tangan konsumen.

Business plan sendiri adalah dokumen tertulis yang menjelaskan secara rinci tentang tujuan dan strategi bisnis yang akan dijalankan. Sebelum memulai usaha, sangat penting untuk menyusun rencana bisnis ini dengan teliti, terutama jika anda berencana untuk menarik investor.

Pembuatan business plan juga sangat penting ketika memulai usaha di bidang makanan. Dengan pendekatan yang sistematis dalam business plan, usaha makanan yang dijalankan akan lebih terarah dan terencana dengan baik. Namun, apakah anda sudah pernah melihat contoh bisnis plan makanan sebelumnya? Jika belum, dalam artikel ini kita akan menjelaskannya secara rinci.

Contoh Bisnis Plan Makanan

Contoh Bisnis Plan Makanan

Membuat business plan yang solid adalah salah satu kunci keberhasilan dalam memulai sebuah bisnis. Bagi anda yang ingin memulai bisnis makanan, memiliki business plan yang baik akan membantu memandu langkah-langkah yang perlu diambil serta memberikan gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan bisnis. Berikut ini adalah contoh business plan makanan sederhana yang bisa anda gunakan sebagai referensi.

1. Ringkasan Eksekutif

1.1 Nama Bisnis

  • Nama Bisnis: Sajian Nusantara

1.2 Visi dan Misi

  • Visi: Menjadi destinasi utama untuk menikmati masakan Nusantara di Jakarta.
  • Misi: Menyajikan hidangan autentik dengan rasa dan kualitas terbaik, menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

1.3 Tujuan Bisnis

  • Membuka 2 outlet di Jakarta dalam 2 tahun.
  • Mencapai pangsa pasar sebesar 15% dalam kategori masakan Nusantara.

2. Deskripsi Bisnis

2.1. Profil Bisnis

  • Sajian Nusantara adalah restoran dengan konsep casual dining yang menyajikan hidangan khas dari berbagai daerah di Indonesia, dengan penekanan pada penggunaan bahan baku lokal berkualitas tinggi.

2.2. Struktur Hukum

  • Jenis perusahaan: PT Sajian Nusantara
  • Pemilik: Budi Santoso

2.3 Lokasi dan Fasilitas

  • Kantor Pusat: Jl. Gatot Subroto No. 123, Jakarta
  • Outlet: Sudirman City Walk, Grand Indonesia, Mall Kelapa Gading

3. Analisis Pasar

3.1. Riset Pasar

  • Segmen Pasar: Target utama kami adalah para pekerja kantoran serta pecinta kuliner yang mencari pengalaman makan yang berbeda dan unik.
  • Analisis Pesaing: Di pasar ini, kami bersaing dengan beberapa pemain utama, seperti Warung Nusantara, Bebek Betutu Bang Iwan, dan Warung Masakan Ibu, yang juga menawarkan berbagai pilihan kuliner Indonesia.

3.2. Strategi Pemasaran

  • Branding: Kami akan menonjolkan keberagaman kuliner Indonesia sebagai nilai utama brand, mengedepankan cita rasa lokal yang autentik dan unik.
  • Promosi: Strategi promosi akan meliputi program loyalitas untuk pelanggan setia dan penawaran diskon khusus bagi karyawan kantoran, untuk menarik lebih banyak pelanggan dari segmen tersebut.

4. Rencana Operasional

4.1. Proses Produksi

  • Menu yang disediakan: Sate Ayam Madura, Nasi Goreng Rendang, Soto Betawi.
  • Rantai pasokan: Menjalin kerjasama dengan petani lokal untuk mendapatkan bahan baku segar dan berkualitas.

4.2. Tenaga Kerja

  • Jumlah karyawan: Setiap outlet akan mempekerjakan 20 karyawan.
  • Pelatihan: Mengadakan pelatihan rutin untuk memastikan kualitas dan konsistensi rasa tetap terjaga.

5. Rencana Keuangan

5.1. Proyeksi Pendapatan

  • Pendapatan bulanan yang diharapkan: Rp500 juta per outlet.
  • Harga jual rata-rata per porsi: Rp75.000.

5.2. Biaya Operasional

  • Biaya bahan baku diperkirakan sebesar 30% dari total pendapatan.
  • Biaya tenaga kerja diperkirakan sebesar 25% dari total pendapatan.

5.3. Proyeksi Laba Rugi

  • Laba bersih bulanan yang diharapkan: Rp100 juta per outlet.

6. Strategi Pertumbuhan

6.1. Ekspansi

  • Membuka gerai di pusat perbelanjaan terkemuka untuk memperluas jangkauan pasar.
  • Menambah variasi menu setiap 6 bulan guna menjaga keberagaman dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

6.2. Kemitraan

  • Membangun kemitraan dengan penyedia bahan baku lokal untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan.
  • Melakukan kolaborasi dengan aplikasi pengantaran makanan untuk memudahkan akses pelanggan dalam memesan.

7. Risiko dan Pengelolaan Risiko

7.1. Identifikasi Risiko

  • Kenaikan Harga Bahan Baku: Kenaikan harga bahan baku dapat mempengaruhi biaya produksi dan keuntungan usaha.
  • Persaingan Ketat di Industri Kuliner: Persaingan yang intens di industri kuliner menuntut inovasi dan strategi diferensiasi yang efektif.

7.2. Strategi Pengelolaan Risiko

  • Membuat Kontrak Jangka Panjang dengan Pemasok: Menjalin kerjasama jangka panjang dengan pemasok untuk memastikan harga bahan baku yang stabil dan mengurangi ketergantungan pada fluktuasi harga.
  • Penawaran dan Promosi Khusus untuk Mengatasi Persaingan: Menawarkan promo dan diskon khusus sebagai strategi untuk menarik pelanggan dan mengurangi dampak persaingan yang ketat.

Isi Bisnis Plan Makanan

Isi Bisnis Plan Makanan

Dalam merancang sebuah bisnis plan untuk bisnis makanan, struktur yang jelas dan terperinci sangat penting untuk keberhasilan usaha yang anda jalankan. Business plan yang baik tidak hanya memberikan gambaran tentang ide bisnis, tetapi juga menunjukkan potensi untuk berkembang dan menguntungkan.

Berikut adalah bagian-bagian utama yang perlu ada dalam daftar isi business plan makanan, yang akan membantu anda dalam menyusun dokumen tersebut:

Identitas Perusahaan

Bagian ini mencakup informasi dasar tentang perusahaan, seperti nama perusahaan, alamat, struktur hukum (apakah usaha Anda berbentuk CV, PT, atau usaha perorangan), serta informasi kontak.

Pada bagian ini juga bisa disertakan informasi terkait tim manajemen yang akan memimpin usaha tersebut. Identitas perusahaan penting karena memberi gambaran mengenai legitimasi dan profesionalisme bisnis yang anda miliki.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi adalah gambaran besar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang, sementara misi adalah langkah-langkah atau cara-cara yang akan dilakukan untuk mencapai visi tersebut.

Kedua aspek ini memberikan arah bagi seluruh aktivitas dan keputusan yang diambil oleh perusahaan, termasuk dalam mengembangkan produk makanan dan memasarkannya. Pastikan visi dan misi anda jelas, mudah dipahami, dan mencerminkan nilai-nilai bisnis yang ingin anda bangun.

Deskripsi Bisnis yang Dijalankan

Pada bagian ini, anda perlu menjelaskan secara rinci tentang jenis bisnis makanan yang anda jalankan. Apakah itu restoran, katering, franchise, atau bisnis makanan online? Sertakan informasi tentang model bisnis yang digunakan, target pasar, serta keunikan atau keunggulan produk yang Anda tawarkan dibandingkan kompetitor. Menyediakan deskripsi bisnis yang jelas membantu pembaca untuk memahami ruang lingkup usaha anda.

Tujuan dan Detail Produk

Di bagian ini, jelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh bisnis makanan anda, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan ini bisa berupa peningkatan omzet, perluasan jaringan distribusi, atau pengembangan produk baru.

Selain itu, berikan penjelasan rinci tentang produk makanan yang anda tawarkan. Apa bedanya produk anda dengan produk yang lain? Deskripsikan bahan-bahan yang digunakan, cara penyajian, serta manfaat atau nilai lebih yang diberikan produk anda kepada pelanggan.

Dengan memperhatikan dan menyusun bisnis plan makanan secara terstruktur, anda dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang arah usaha dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, business plan yang matang akan sangat membantu dalam mencari investor atau mitra bisnis yang tertarik untuk mendukung usaha anda, baik secara finansial maupun strategis.

Tinggalkan komentar