Brick And Mortar: Contoh Dan Perbedaannya Dengan Click And Mortar

Bagikan:
Brick And Mortar Adalah
Brick And Mortar

FulusNesia – Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas pengertian brick and mortar secara mendalam dan terperinci, serta menjelaskan perbedaan jenis perusahaan ini dengan perusahaan click and mortar.

Brick And Mortar Adalah

Brick and mortar adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis atau toko fisik yang memiliki tempat atau bangunan sebagai lokasinya. Dalam bahasa Indonesia, B&M bisa diterjemahkan sebagai “bata dan mortir” atau “dinding dan semen”. Istilah ini mengacu pada fakta bahwa toko atau bisnis B&M sebagian besar didirikan dengan bahan bangunan konvensional seperti bata, mortir, dan semen.

Sebagai contoh, sebuah toko buku B&M adalah toko buku fisik yang memiliki tempat atau bangunan sebagai lokasinya. Pembeli bisa datang ke toko tersebut untuk membeli buku secara langsung. Di sisi lain, toko buku online tidak termasuk dalam kategori brick and mortar karena tidak memiliki lokasi fisik yang dapat dikunjungi oleh pembeli.

Bisnis brick and mortar seringkali menjadi bagian penting dari perekonomian lokal, karena mereka memberikan kesempatan kerja dan menghasilkan pendapatan bagi komunitas di sekitarnya. Namun, bisnis B&M juga harus bersaing dengan toko online dan bisnis e-commerce lainnya yang muncul dalam era digital ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak bisnis brick and mortar juga mulai memanfaatkan teknologi dan internet untuk meningkatkan pengalaman belanja pelanggan mereka. Beberapa bisnis tersebut mengembangkan situs web dan platform e-commerce mereka sendiri, sementara yang lain bekerja sama dengan pasar online untuk meningkatkan visibilitas dan jangkauan produk mereka.

Baca Juga:

Sejarah

Istilah brick and mortar berasal dari zaman dahulu ketika toko-toko biasanya dibangun dengan bahan bangunan seperti bata, mortir, dan semen. Perdagangan di toko fisik sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Pada zaman kuno, pasar-pasar lokal menjadi tempat perdagangan yang sangat penting, di mana orang membeli dan menjual berbagai barang, termasuk bahan pangan, pakaian, dan barang-barang rumah tangga.

Pada abad ke-19, toko-toko besar mulai muncul di kota-kota besar, dengan kain, perabotan, dan makanan menjadi produk yang paling populer. Toko-toko besar tersebut seringkali memiliki beberapa lantai dan menyediakan banyak barang yang berbeda, serta menerapkan sistem harga tetap pada setiap produk yang dijual.

Kemudian, pada awal abad ke-20, pusat perbelanjaan mulai berkembang sebagai alternatif baru untuk toko-toko besar tradisional. Pusat perbelanjaan awalnya didesain sebagai kompleks tempat berbelanja di luar ruangan dengan beberapa toko yang terpisah. Namun, seiring perkembangan teknologi dan inovasi, pusat perbelanjaan kemudian mulai mengintegrasikan banyak fasilitas, seperti food court, bioskop, dan taman bermain, serta terhubung dengan stasiun transportasi umum.

Saat ini, bisnis B&M masih tetap menjadi bagian penting dari perekonomian global. Walaupun toko-toko online terus berkembang, banyak konsumen masih lebih memilih untuk berbelanja di toko fisik karena ingin melihat dan merasakan produk yang akan mereka beli secara langsung. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak toko-toko fisik juga mulai memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan pengalaman berbelanja bagi konsumen mereka, seperti dengan menghadirkan layanan self-checkout dan aplikasi mobile.

Contoh Perusahaan Brick And Mortar

Berikut adalah beberapa contoh perusahaan brick and mortar yang mungkin kamu kenal:

1. Toko buku Gramedia

– Gramedia adalah salah satu contoh toko buku fisik yang terkenal di Indonesia. Gramedia memiliki cabang toko di seluruh Indonesia, di mana orang dapat membeli buku secara langsung.

2. Indomaret

Pertama, Indomaret adalah salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia. Indomaret memiliki ribuan cabang di seluruh negeri, dan menyediakan berbagai produk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan barang-barang rumah tangga.

3. McDonald’s

– Selanjutnya, McDonald’s adalah jaringan restoran cepat saji yang terkenal di seluruh dunia. McDonald’s memiliki banyak cabang di Indonesia, di mana orang dapat makan di tempat atau memesan makanan untuk dibawa pulang.

4. Matahari Department Store

– Selanjutnya, Matahari Department Store adalah salah satu jaringan toko pakaian terbesar di Indonesia. Matahari Department Store menjual berbagai macam pakaian dan aksesoris untuk semua usia dan gender.

5. Bank BCA

– Bank BCA adalah salah satu bank terbesar di Indonesia, dengan cabang dan ATM di seluruh negeri. Orang dapat melakukan transaksi perbankan secara langsung di cabang BCA atau melalui layanan perbankan online.

Itulah beberapa contoh perusahaan brick and mortar yang populer di Indonesia. Meskipun beberapa dari perusahaan-perusahaan ini telah memperluas kehadiran mereka ke dunia online, namun tetap merupakan perusahaan yang didirikan dan beroperasi dengan lokasi fisik sebagai landasan mereka.

Perbedaan Brick And Mortar Dan Click And Mortar

Brick and mortar dan click and mortar adalah dua model bisnis yang berbeda dalam dunia perdagangan. Brick and mortar merujuk pada bisnis yang didirikan dan beroperasi secara fisik dengan lokasi toko atau kantor sebagai basis mereka, sedangkan click and mortar merujuk pada bisnis yang menggabungkan toko fisik dan keberadaan online.

Berikut adalah beberapa perbedaan antara brick and mortar dan click and mortar:

1. Keberadaan Fisik:

Bisnis B&M sepenuhnya mengandalkan keberadaan fisik toko atau kantor sebagai landasan bisnis mereka, sementara click and mortar memiliki keberadaan online dan offline. Perusahaan click and mortar membangun toko fisik dan toko online secara bersamaan, sehingga mereka dapat menjangkau konsumen di kedua platform.

2. Kemudahan Akses:

Dalam bisnis B&M, konsumen harus datang ke toko fisik untuk melakukan pembelian atau transaksi lainnya. Sedangkan dalam bisnis click and mortar, konsumen dapat membeli produk melalui toko online atau datang ke toko fisik, memberi konsumen kemudahan dan fleksibilitas dalam berbelanja.

3. Keberadaan Online:

Bisnis brick and mortar tidak memiliki keberadaan online. Sementara bisnis click and mortar memiliki toko online sebagai tambahan dari toko fisik mereka. Hal ini memberikan keleluasaan bagi pelanggan untuk memilih antara belanja online atau offline.

4. Persaingan:

Bisnis brick and mortar bersaing dengan bisnis serupa yang memiliki lokasi fisik di dekatnya, sedangkan bisnis click and mortar juga bersaing dengan bisnis serupa online. Oleh karena itu, perusahaan click and mortar harus memperhatikan persaingan di dua platform tersebut.

5. Keuntungan:

Bisnis brick and mortar bergantung pada penjualan fisik di toko, sedangkan bisnis click and mortar dapat menghasilkan keuntungan dari penjualan online maupun offline.

Dalam era digital seperti sekarang, bisnis click and mortar semakin populer dan banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin memanfaatkan keuntungan dari kedua platform tersebut. Namun, bisnis brick and mortar tetap menjadi penting dan terus berkembang di banyak sektor seperti ritel, makanan dan minuman, dan perbankan.

5 Contoh Perusahaan Click And -Mortar

Click And -Mortar

Click and mortar merupakan model bisnis yang menggabungkan toko fisik dan toko online. Berikut adalah 5 contoh perusahaan click and mortar:

1. Tokopedia:

Tokopedia adalah perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia. Selain memiliki platform online, Tokopedia juga memiliki outlet fisik bernama TokoPoints yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia. Konsumen dapat membeli produk secara online dan memilih untuk mengambil pesanan di toko fisik atau mengembalikan produk yang dibeli ke outlet fisik.

2. Matahari Department Store:

Matahari Department Store adalah jaringan toko ritel terbesar di Indonesia. Selain menjual produk secara fisik di toko, Matahari Department Store juga memiliki platform online yang memungkinkan konsumen membeli produk dan mengambil pesanan di toko fisik.

3. Hypermart:

Selanjutnya, Hypermart adalah jaringan supermarket terbesar di Indonesia. Hypermart memiliki platform online yang memungkinkan konsumen membeli produk dan mengambil pesanan di toko fisik. Selain itu, Hypermart juga menawarkan layanan pengiriman ke rumah melalui aplikasi GoSend.

4. Starbucks:

Starbucks adalah jaringan kafe terbesar di dunia. Selain memiliki outlet fisik yang tersebar di seluruh dunia, Starbucks juga memiliki aplikasi mobile yang memungkinkan pelanggan untuk memesan minuman dan makanan secara online dan mengambil pesanan di toko fisik.

5. Apple:

Selanjutnya, Apple adalah perusahaan teknologi terbesar di dunia. Apple memiliki toko fisik yang tersebar di seluruh dunia, namun juga menjual produknya secara online melalui situs web resmi dan aplikasi mobile. Pelanggan dapat membeli produk secara online dan mengambil pesanan di toko fisik atau meminta pengiriman ke rumah.

Kelebihan Dan Kekurangan Brick And Mortar

Toko brick and mortar (B&M) atau toko fisik memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh pemilik bisnis sebelum memutuskan untuk membuka toko fisik. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari bisnis brick and mortar:

Kelebihan:

  1. Keterlibatan Pelanggan: Toko fisik dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih personal dan interaktif, serta memungkinkan pelanggan untuk melihat dan merasakan produk secara langsung. Dalam toko fisik, pelanggan dapat menguji produk sebelum membeli, serta mendapatkan saran dan rekomendasi dari karyawan toko.
  2. Kepercayaan Konsumen: Toko fisik dapat membangun kepercayaan dengan konsumen lebih mudah dibandingkan dengan toko online. Pelanggan dapat melihat langsung produk dan merasa lebih yakin saat membeli produk, serta dapat meminta saran dan dukungan dari karyawan toko jika terjadi masalah.
  3. Brand Awareness: Toko fisik dapat membantu membangun kesadaran merek yang lebih kuat, karena toko dapat menjadi pemandangan yang familiar dan dapat diingat oleh pelanggan. Hal ini dapat membantu meningkatkan loyalitas konsumen dan mendapatkan konsumen baru.

Kekurangan:

  1. Biaya Operasional: Biaya operasional untuk membuka dan menjalankan toko fisik lebih tinggi dibandingkan dengan bisnis online. Biaya seperti sewa toko, listrik, dan gaji karyawan harus dikeluarkan secara teratur dan dapat menjadi beban besar bagi pemilik bisnis.
  2. Keterbatasan Geografis: Toko fisik memiliki cakupan geografis yang terbatas dibandingkan dengan toko online. Toko fisik hanya dapat diakses oleh pelanggan yang berada di dekat toko atau lokasi yang mudah dijangkau, sedangkan toko online dapat diakses dari seluruh dunia.
  3. Persaingan yang Ketat: Persaingan di pasar fisik sangat ketat dan sulit untuk bersaing dengan toko serupa yang memiliki lokasi yang lebih strategis atau lebih banyak dana. Selain itu, toko fisik juga harus bersaing dengan toko online yang mampu menawarkan harga yang lebih murah.

Dalam memutuskan apakah ingin membuka toko fisik atau tidak, perlu dipertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari bisnis ini dengan hati-hati. Sebagai alternatif, bisnis dapat mencoba model bisnis click and mortar yang dapat memberikan manfaat dari kedua platform tersebut, yaitu online dan offline.

FAQ

Berikut ini beberapa pertanyaan umum seputar model bisnis brick and mortar dan jawabannya:

  1. Apa itu brick and mortar? Brick and mortar adalah model bisnis yang mengandalkan toko fisik atau gerai sebagai tempat untuk menjual produk atau jasa, yang biasanya didukung oleh operasi dan layanan offline
  2. Apa kelebihan brick and mortar dibandingkan dengan bisnis online? Kelebihan bisnis B&M adalah konsumen dapat melihat, meraba, dan mencoba produk sebelum membeli, serta dapat memperoleh layanan dan bantuan secara langsung dari staf toko. Selain itu, toko fisik juga dapat menjadi titik lokasi bagi produk yang perlu diambil atau dikembalikan.
  3. Apa kekurangan brick and mortar? Kekurangan bisnis B&M adalah biaya sewa atau pembiayaan properti yang mahal, biaya operasional yang tinggi, dan keterbatasan cakupan geografis. Selain itu, sulit untuk mengukur hasil kampanye iklan dan pemasaran secara tepat.
  4. Apa contoh perusahaan brick and mortar? Beberapa contoh perusahaan brick and mortar adalah Starbucks, McDonald’s, Nike, dan IKEA.
  5. Apa perbedaan antara brick and mortar dan click and mortar? Brick and mortar adalah model bisnis yang hanya berfokus pada penjualan secara fisik, sedangkan click and mortar menggabungkan penjualan secara online dan fisik di toko. Click and mortar juga dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas dan memungkinkan konsumen memilih antara pembelian secara online atau di toko fisik.
  6. Apakah bisnis brick and mortar masih relevan di era digital? Ya, bisnis B&M masih relevan di era digital. Meskipun ada peningkatan dalam pembelian online, banyak konsumen masih ingin membeli dan mencoba produk secara fisik sebelum membeli. Selain itu, toko fisik juga dapat berfungsi sebagai tempat pengalaman bagi konsumen dan sebagai titik penyebaran merek bagi perusahaan.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa brick and mortar adalah model bisnis yang mengandalkan toko fisik sebagai tempat untuk menjual produk atau jasa, sedangkan click and mortar menggabungkan penjualan secara online dan fisik di toko.

Kelebihan dari bisnis B&M adalah konsumen dapat melihat, meraba, dan mencoba produk sebelum membeli, serta dapat memperoleh layanan dan bantuan secara langsung dari staf toko, sementara kekurangannya termasuk biaya sewa yang mahal dan keterbatasan cakupan geografis. Meskipun ada peningkatan dalam pembelian online, bisnis B&M masih relevan di era digital, karena toko fisik dapat berfungsi sebagai tempat pengalaman bagi konsumen dan sebagai titik penyebaran merek bagi perusahaan.

Originally posted 2023-05-25 06:40:00.

Tinggalkan komentar