Fulusnesia – Apa itu marketing? Marketing merupakan istilah yang sangat akrab dalam dunia bisnis. Dalam bahasa Indonesia, marketing sering digunakan sebagai padanan kata untuk “pemasaran.” Istilah ini memiliki peran penting dalam perkembangan bisnis, karena berkaitan langsung dengan bagaimana sebuah produk atau jasa dikenalkan kepada konsumen.
Secara umum, marketing dipelajari dalam ilmu ekonomi dan bisnis sebagai serangkaian strategi untuk menarik perhatian target pasar. Aktivitas marketing melibatkan berbagai upaya, mulai dari membangun kesadaran konsumen terhadap produk, membujuk mereka untuk membeli, hingga memberikan tindakan khusus yang meningkatkan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, strategi marketing yang tepat sangat penting untuk mendukung kelangsungan sebuah usaha.
Marketing juga telah menjadi profesi yang profesional di dunia bisnis. Para praktisi marketing menggunakan berbagai pendekatan kreatif dan inovatif untuk mencapai tujuan mereka. Aktivitas ini meliputi promosi, penjualan, hingga pengelolaan hubungan baik dengan pelanggan. Dengan demikian, peran marketing tidak hanya sebatas mengenalkan produk, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang berdampak positif bagi perkembangan bisnis.
Apa Itu Marketing?

Marketing adalah salah satu proses paling penting dalam menjalankan sebuah usaha atau industri. Peran utamanya adalah mempromosikan produk, baik berupa barang maupun jasa, kepada konsumen atau masyarakat luas.
Karena peran marketing sangat vital bagi keberlangsungan perusahaan, penting bagi pelaku usaha untuk memahami aspek ini secara mendalam. Pemahaman ini meliputi pengertian marketing, jenis-jenisnya, strategi yang digunakan, serta manfaatnya, lengkap dengan contoh penerapan.
Dalam bahasa Indonesia, marketing berarti pemasaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemasaran adalah proses, cara, atau perbuatan untuk memasarkan barang dagangan. Sementara itu, menurut Philip Kotler, seorang Profesor Marketing terkemuka asal Amerika, marketing adalah ilmu dan seni untuk mengeksplorasi, menciptakan, serta memberikan nilai yang bertujuan memenuhi kebutuhan target pasar sekaligus memberikan keuntungan.
Jenis-Jenis Marketing dan Contohnya

Marketing adalah proses mempromosikan produk atau layanan untuk menarik perhatian pelanggan dan menciptakan nilai. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, terdapat berbagai jenis marketing yang dapat diterapkan, tergantung pada tujuan dan target audiens. Berikut adalah jenis-jenis marketing beserta contohnya:
Word of Mouth Marketing
Word of Mouth Marketing (WOM) adalah strategi pemasaran yang terjadi secara alami melalui interaksi dari orang ke orang. Contohnya, ketika seseorang merekomendasikan sebuah produk atau layanan kepada teman atau keluarga, itulah bentuk dari Word of Mouth Marketing.
Keunggulan utama dari Word of Mouth Marketing adalah efisiensi biaya. Strategi ini bisa dibilang gratis karena promosi dilakukan secara organik oleh konsumen yang merasa puas dengan produk atau layanan tertentu.
Namun, Word of Mouth Marketing memiliki kekurangan dibandingkan metode pemasaran lainnya. Salah satu kelemahan utamanya adalah sulit untuk menargetkan konsumen atau pasar tertentu secara spesifik. Hal ini karena WOM bergantung sepenuhnya pada hubungan personal antarindividu yang tidak dapat dikontrol secara langsung oleh pemasar.
Digital Marketing
Sejak pandemi, digital marketing menjadi salah satu metode pemasaran yang paling banyak digunakan oleh berbagai jenis usaha. Hal ini karena digital marketing menawarkan kemudahan dalam pelaksanaan serta kemampuan untuk menargetkan konsumen atau pasar dengan lebih spesifik.
Namun, jika dibandingkan dengan metode pemasaran lain seperti Word of Mouth, digital marketing cenderung memerlukan anggaran yang lebih besar. Beberapa contoh pemasaran digital meliputi iklan online, Facebook Ads, content marketing, Search Engine Optimization (SEO), dan berbagai metode lainnya.
PR Marketing
Jenis pemasaran lainnya adalah Public Relations Marketing. Public Relations Marketing merupakan strategi pemasaran yang lebih mengutamakan peningkatan brand awareness atau kesadaran merek.
Salah satu contoh penerapan metode ini adalah ketika perusahaan menjalin kerja sama dengan media untuk memperluas informasi tentang produk mereka sekaligus mempromosikan manfaat yang dapat dirasakan oleh konsumen dari penggunaan produk tersebut.
Transactional Marketing
Transactional Marketing adalah salah satu strategi pemasaran tradisional yang berfokus pada tujuan utama untuk mendorong penjualan produk atau jasa sebanyak mungkin. Berbeda dengan Public Relations Marketing yang lebih menitikberatkan pada hubungan jangka panjang dengan pelanggan, marketing transaksional berorientasi pada hasil penjualan langsung dari setiap transaksi.
Strategi ini sering kali melibatkan taktik untuk menarik perhatian konsumen dalam jangka pendek, seperti penawaran diskon, promosi, atau program khusus. Sebagai contoh, penerapan strategi marketing transaksional dapat terlihat dalam program diskon besar-besaran yang diberikan oleh mal selama periode hari raya, seperti Lebaran, untuk meningkatkan volume penjualan.
MLM
MLM atau Multi Level Marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang cukup dikenal luas di masyarakat. Jenis pemasaran ini telah banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan dalam mengembangkan bisnis mereka.
Dalam metode ini, tugas utama para anggota atau distributor adalah membantu meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus mengurangi biaya distribusi. Hal ini dimungkinkan karena produk langsung didistribusikan melalui agen terdaftar yang lebih dekat dengan pelanggan, sehingga jalur pemasaran menjadi lebih efisien.
Strategi Marketing

Secara umum, strategi marketing adalah serangkaian langkah untuk mencapai target pasar dan mengubahnya menjadi pelanggan yang membeli produk atau layanan yang ditawarkan. Strategi ini di dalam sebuah perusahaan mencakup beberapa elemen, seperti segmentasi, penentuan target pasar, posisi, harga, dan distribusi.
1. Segmentasi
Segmentasi adalah proses untuk mengelompokkan dan mengklasifikasikan produk atau layanan berdasarkan target pasar yang ingin dijangkau. Secara sederhana, pertanyaan yang mewakili strategi ini adalah siapa yang menjadi target pasar produk/jasa snda? Untuk menemukan jawaban dari pertanyaan ini, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
- Demografis: Pertimbangkan aspek demografis dari konsumen. Ini mencakup faktor-faktor seperti usia, lokasi tempat tinggal, jenis kelamin, pendapatan, dan karakteristik demografis lainnya.
- Psikologis: Faktor psikologis mencakup elemen-elemen seperti kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan nilai-nilai yang dianut konsumen.
- Perilaku: Faktor perilaku berhubungan dengan kebiasaan, perasaan, serta cara konsumen menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.
2. Targeting
Targeting adalah langkah yang lebih spesifik dibandingkan dengan segmentasi. Pada tahap ini, anda sudah menetapkan dengan jelas siapa yang akan menjadi sasaran utama untuk produk atau jasa yang anda tawarkan.
Dengan fokus yang lebih terarah, proses targeting bertujuan untuk memastikan kepuasan konsumen yang sesuai dengan segmentasi yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini memungkinkan anda untuk menyusun strategi yang lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan dan preferensi target pasar.
3. Positioning
Positioning merupakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk membangun citra atau persepsi tertentu mengenai suatu produk di benak konsumen. Strategi ini dirancang untuk memastikan produk dapat menonjol di tengah persaingan dan menarik perhatian target pasar. Dengan positioning yang tepat, perusahaan dapat menciptakan loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga meningkatkan kepercayaan dan keinginan mereka terhadap merek.
4. Pricing
Pricing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada penentuan harga suatu produk. Dalam menetapkan harga, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor secara cermat dan tidak dapat menentukan nilai secara sembarangan.
Jika harga yang ditetapkan melebihi batas tertinggi yang dapat diterima oleh konsumen (ceiling price), produk berisiko dianggap terlalu mahal. Sebaliknya, jika harga berada di bawah batas terendah (floor price), perusahaan berpotensi mengalami kerugian. Oleh karena itu, strategi pricing menjadi tugas penting dalam pemasaran untuk menentukan harga yang optimal bagi produk, sehingga sesuai dengan nilai pasar dan tujuan bisnis.
5. Distribusi
Strategi pemasaran terakhir adalah distribusi. Pada tahap ini, tugas utama tim pemasaran bukan hanya memastikan produk telah sampai ke tangan konsumen, tetapi juga memastikan konsumen dapat menerima produk tersebut tepat waktu. Distribusi yang efektif menjadi kunci untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun kepercayaan terhadap merek.
Marketing bukan hanya tentang menjual produk atau layanan, tetapi juga tentang menciptakan nilai dan membangun hubungan yang berkelanjutan dengan konsumen.