Fulusnesia – User-Generated Content (UGC) telah menjadi salah satu strategi promosi paling ampuh untuk sebuah brand. UGC mengacu pada konten yang dibuat oleh konsumen atau pengguna produk, seperti ulasan, foto, video, atau testimoni, yang kemudian dibagikan secara online. Selain itu, UGC tidak hanya membantu meningkatkan penjualan saja, tetapi juga memperkuat brand awareness, yakni kesadaran akan merek di kalangan target audiens.
Salah satu alasan utama mengapa UGC sangat efektif yaitu karena konsumen lebih mempercayai rekomendasi dari sesama pengguna dibandingkan konten iklan dari brand itu sendiri. Konsumen cenderung merasa bahwa testimoni dari orang-orang nyata lebih otentik dan jujur. Fakta ini menjadikan UGC sebagai alat yang sangat berharga dalam strategi pemasaran.
Selain itu, pendekatan hard selling yang langsung menawarkan produk secara agresif melalui iklan kini cenderung kurang efektif. Konsumen modern cenderung lebih menghindari iklan yang terlalu jelas menawarkan produk, terutama jika terasa dipaksakan. Sebaliknya, UGC menawarkan cara yang lebih alami untuk mempromosikan produk, dimana brand tidak perlu langsung “menjual”. Melainkan memberikan ruang bagi konsumen untuk membagikan pengalaman mereka secara sukarela.
Sekilas Tentang User-Generated Content

User-generated content bisa dianggap sebagai salah satu bentuk pemasaran konten yang paling relevan di era saat ini. Banyak bisnis yang kini mengandalkan konten yang dihasilkan oleh pengguna sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka.
Selain itu, UGC juga mencakup berbagai bentuk konten seperti tulisan, video, foto, ulasan, dan lainnya yang dibuat oleh individu, termasuk konsumen, pelanggan, atau pengikut. Brand-brand tersebut akan membagikan kembali konten yang telah dibuat oleh pengguna di media sosial mereka.
Saat ini, Instagram masih menjadi salah satu platform sosial media terpopuler untuk UGC. Banyak brand yang meminta izin kepada pembuat konten atau menyertakan kredit di caption untuk menghargai karya mereka. Pendekatan ini diyakini dapat meningkatkan kepercayaan para pengikut dan audiens target.
Mengapa demikian? Karena UGC terlihat lebih alami dan berasal dari pengguna yang berpengalaman, bukan dari duta merek, sehingga lebih mudah diterima oleh audiens.
Pentingnya User-Generated Content untuk Brand

Banyak dari anda mungkin bertanya-tanya mengapa User-Generated Content sangat penting bagi sebuah merek atau brand, padahal menggunakan endorser atau brand ambassador seringkali terlihat lebih profesional. Namun, ada beberapa alasan mengapa UGC tetap menjadi salah satu strategi utama bagi merek yang ingin berkembang di platform media sosial:
1. Mempromosikan Keaslian
Konsumen cenderung lebih menyukai konten yang dihasilkan oleh pengguna karena dianggap lebih alami dan otentik dibandingkan dengan konten promosi yang dibuat oleh merek itu sendiri. Konten yang dibuat oleh konsumen terasa lebih jujur, terutama ketika disertai dengan tulisan atau ulasan tentang pengalaman mereka dengan suatu merek.
Hanya ada dua alasan mengapa seseorang mau membagikan pengalaman mereka membeli produk di media sosial. Pertama, mereka sangat puas dengan produk tersebut atau mereka merasa kecewa. Kejujuran ini sangat dibutuhkan oleh konsumen lain untuk meningkatkan kepercayaan mereka terhadap suatu produk.
2. Membangun Kepercayaan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu tujuan utama adalah meningkatkan kepercayaan konsumen. Para konsumen ingin mengetahui semua detail tentang suatu merek, mulai dari produk dan layanan hingga pengalaman orang lain.
Oleh karena itu, penting untuk membangun kepercayaan. Ini terlihat dalam data dari Hootsuite, dimana 70 persen orang mempercayai opini konsumen yang dibagikan secara online.
3. Menuntun Keputusan Pembelian
Kepercayaan yang telah dibangun oleh suatu merek berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian konsumen. Ketika konsumen merasa nyaman dan yakin, mereka cenderung untuk mencoba sendiri pengalaman yang dibagikan di media sosial, terutama jika informasi tersebut sesuai dengan harapan mereka.
Fitur-fitur media sosial, seperti Instagram, terus mengalami pembaruan. Misalnya, fitur story dan highlight menjadi kombinasi yang cocok untuk mengumpulkan konten yang dihasilkan oleh pengguna UGC. Dengan cara ini, pengikut dapat melihat konten tersebut kapan saja saat mengunjungi profil merek, yang semakin memperkuat keputusan pembelian mereka.
4. Hemat Biaya Pemasaran
Salah satu keuntungan terbesar dari UGC adalah kemampuan untuk menghemat biaya pemasaran. Dengan memanfaatkan konten yang sudah dibuat oleh konsumen, brand tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk iklan berbayar atau membayar brand ambassador. UGC memberikan solusi pemasaran yang hemat biaya, karena brand dapat menggunakan konten ini di berbagai platform pemasaran tanpa harus merogoh kocek yang dalam.
Tips dalam Menjalankan User-Generated Content

UGC dapat menjadi alat pemasaran yang sangat efektif, karena dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan membangun komunitas yang loyal. Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan UGC dengan sukses:
Branding
Sebelum mulai membuat konten, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan citra yang ingin ditampilkan oleh sebuah merek. Selain itu, penting untuk menentukan target pasar atau audiens agar elemen visual, gaya bahasa, dan ilustrasi yang digunakan dapat selaras dengan branding yang diinginkan. Dengan demikian, konten yang dihasilkan oleh merek dan kontribusi dari para pengikut akan tampak harmonis.
Memahami Target Audiens
Salah satu kunci sukses dalam menciptakan User-Generated Content adalah memahami target audiens yang ingin dijangkau agar kampanye dapat berjalan dengan efektif. Setiap kelompok audiens memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga pendekatan yang digunakan pun harus disesuaikan.
Misalnya, jika target audiens yang ingin dijangkau bukan generasi muda yang melek teknologi, cara pengumpulan UGC bisa dilakukan melalui kampanye ‘submit your story’ di halaman Facebook atau kolom komentar Instagram.
Pentingnya Meminta Izin
Saat mengunggah ulang karya orang lain, suatu brand sebaiknya selalu meminta izin meskipun mereka sudah menandai pemilik karya tersebut. Permintaan izin bisa dilakukan melalui DM atau kolom komentar kepada pemilik karya.
Dengan rutin meminta izin, brand dapat menghindari potensi tuntutan hukum yang dapat memengaruhi citra mereka. Penting untuk menanyakan terlebih dahulu apakah pemilik karya bersedia karyanya diposting ulang sebagai bentuk penghormatan.
Menawarkan Sesuatu Sebagai Timbal Balik
Untuk mendapatkan konten yang dihasilkan pengguna UGC, brand sebaiknya menawarkan sesuatu sebagai imbalan kepada para pengikut yang mengirimkan konten. Brand dapat menawarkan hadiah kepada para pengikut yang fotonya diunggah ulang atau mengadakan kontes berhadiah dengan syarat mengirimkan konten mereka.
Namun, perlu diingat untuk tidak terlalu fokus pada giveaway, karena dapat menyebabkan sekitar 30 persen pengirim hanya tertarik pada hadiah, bukan karena keinginan tulus. Dengan pendekatan ini, brand dapat memperoleh UGC baik melalui kontes maupun secara organik.
Menjelaskan Konten yang Diharapkan
Agar konten yang dihasilkan oleh pengguna (UGC) selaras dengan citra sebuah merek, penting bagi merek tersebut untuk menjelaskan jenis konten yang mereka inginkan. Penjelasan ini dapat dilakukan melalui kampanye yang mencakup penggunaan hashtag tertentu. Melalui hashtag ini, para pengikut akan dapat memahami dan menyesuaikan konten yang akan mereka bagikan di media sosial mereka.
Brand yang mampu memanfaatkan kekuatan UGC tidak hanya dapat memperkuat citra mereka tetapi juga meningkatkan interaksi dan loyalitas pelanggan. Semoga artikel ini bermanfaat!