Mengenal Apa Itu Stock dan Jenis-Jenisnya dalam Bisnis

Bagikan:

Fulusnesia – Stock adalah persediaan barang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau pebisnis untuk dijual atau digunakan dalam proses produksi. Memahami konsep ini sangat penting bagi pebisnis, terutama bagi mereka yang memproduksi barang, karena stock berperan sebagai penghubung antara produksi dan penjualan.

Dengan pengelolaan stock yang baik, kelangsungan bisnis dapat terjaga dan risiko gangguan dalam proses produksi maupun penjualan dapat diminimalisir. Dengan stock yang mencukupi, perusahaan dapat memastikan bahwa produksi tidak terhenti akibat kekurangan bahan baku dan penjualan tetap berjalan lancar karena ketersediaan barang siap jual.

Untuk lebih jelas memahami apa itu stock, dibawah ini kita akan menjelaskannya secara lengkap. Tidak hanya akan membahas pengertiannya saja, kita juga akan menjelaskan jenis-jenisnya dalam bisnis. Berikut penjelasannya!

Memahami Arti Stock dalam Dunia Bisnis

Memahami Arti Stock dalam Dunia Bisnis

Stock adalah istilah yang memiliki berbagai makna, namun dalam konteks bisnis, istilah ini menjadi sangat penting karena berkaitan dengan tata kelola barang. Berasal dari bahasa Inggris “stock” yang berarti “persediaan”, stock mencakup semua barang yang disimpan untuk kebutuhan operasional, baik untuk dijual maupun digunakan dalam proses produksi.

Manajemen stock yang buruk dapat memberikan dampak negatif pada bisnis, seperti terganggunya operasional hingga kerugian finansial. Oleh karena itu, pengelolaan stock harus menjadi perhatian serius, baik bagi pelaku UMKM maupun perusahaan besar.

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Dalam KBBI, stok diartikan sebagai persediaan barang untuk perbekalan, sediaan barang yang diperdagangkan. Definisi ini menekankan bahwa stok merujuk pada barang yang disediakan untuk dijual atau diperdagangkan.
  • Warren (2005) dalam Buku Accounting: Menurut Warren, stok adalah barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan. Selain itu, stok juga mencakup bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan tersebut.
  • Hadri Mulya (2010) dalam Buku Memahami Akuntansi Dasar: Hadri Mulya mendefinisikan stok sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan. Bentuk aktiva ini bisa berupa bahan baku, barang jadi, maupun perlengkapan produksi yang terlibat dalam proses produksi atau dalam perjalanan menuju konsumen.
  • Eddy Herjanto (2007) dalam Buku Manajemen Operasi: Eddy Herjanto mengartikan stok sebagai bahan atau barang yang disimpan untuk digunakan memenuhi tujuan tertentu. Tujuan tersebut bisa berupa proses produksi, perakitan barang, penjualan kembali, atau untuk suku cadang peralatan atau mesin.

Dari berbagai definisi di atas, secara sederhana stok barang dapat diartikan sebagai persediaan barang yang akan digunakan dalam proses produksi atau dijual kepada pelanggan.

Jenis-Jenis Stock

Jenis-Jenis Stock

Setelah memahami apa itu stock, langkah selanjutnya adalah mengetahui jenis-jenisnya. Stock, yang sering juga disebut persediaan, memiliki berbagai macam jenis. Pemahaman tentang jenis-jenis stock ini sangat penting untuk mengelola manajemen stock dengan lebih efektif. Berikut adalah beberapa jenis stock yang perlu diketahui:

1. Menurut Jenis Barang

Pengelompokan stock berdasarkan jenis barang membantu organisasi mengelola persediaan secara efisien. Berikut adalah beberapa jenis stock berdasarkan kategorinya:

Stock Bahan Baku

Stock bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan sejak tahap awal produksi. Tanpa bahan baku ini, proses produksi tidak dapat berjalan. Ketersediaan stock ini sangat bergantung pada supplier yang menyediakannya. Oleh karena itu, perhitungan stock bahan baku yang akurat menjadi sangat penting agar proses produksi tetap berjalan lancar tanpa gangguan.

Stock Barang Setengah Jadi

Stock barang setengah jadi adalah bahan baku yang telah melalui sebagian proses produksi namun belum sepenuhnya selesai. Dalam dunia bisnis, barang setengah jadi sering kali disimpan sementara sebelum diproses lebih lanjut. Contoh barang setengah jadi adalah celana yang sudah dijahit namun belum dipasang kancing. Jenis stock ini membantu menjaga kelancaran proses produksi berikutnya.

Stock Barang Jadi

Sesuai dengan namanya, stock barang jadi adalah persediaan barang yang siap untuk dijual. Namun, mengapa barang ini masih berada di tempat penyimpanan? Hal ini biasanya terjadi karena barang tersebut masih harus melalui proses distribusi ke berbagai lokasi.

Selain itu, bisa juga disebabkan oleh keterbatasan kapasitas tempat penjualan yang dimiliki oleh penjual, sehingga belum dapat menampung barang tersebut. Stock barang jadi ini secara bertahap akan digunakan seiring dengan penjualan produk yang berlangsung.

2. Menurut Tujuan Penyimpanan

Stock dikategorikan berdasarkan tujuan penyimpanannya untuk memenuhi kebutuhan operasional, meminimalkan risiko kekurangan, atau mendukung strategi bisnis tertentu. Berikut adalah jenis-jenis stock menurut tujuan penyimpanan:

Stock dalam Pengiriman

Jenis stock ini merujuk pada barang yang sudah dibeli, namun masih dalam proses pengiriman dari pihak penyedia atau supplier. Kondisi ini biasanya terjadi ketika pembelian dilakukan sebelum supplier memiliki barang secara fisik, sehingga diperlukan proses inden. Penjual harus menunggu hingga barang sampai sebelum bisa digunakan atau dijual kembali.

Stock Pengamanan

Stock pengamanan disiapkan untuk mengantisipasi kekurangan produk di pasaran. Dengan memiliki jenis stock ini, bisnis dapat memastikan ketersediaan produk tetap terjaga dan menghindari kehabisan barang sebelum waktu yang telah direncanakan. Stock pengamanan sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan kelangsungan operasional bisnis.

Stock Antisipasi

Selanjutnya ada stock antisipasi, disimpan untuk menghadapi tren penjualan atau lonjakan permintaan yang tiba-tiba. Dalam beberapa kasus, permintaan produk bisa menjadi sangat fluktuatif dan meningkat pesat. Untuk menghindari kekurangan barang selama periode tersebut, penjual menyiapkan stock antisipasi agar kebutuhan konsumen tetap dapat terpenuhi dengan baik.

Dengan memahami tujuan dari setiap jenis stock ini, bisnis dapat lebih efektif dalam mengelola persediaan dan memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan.

Manajemen Stok, Kunci Keberhasilan Bisnis

Manajemen Stok, Kunci Keberhasilan Bisnis

Pengelolaan stok barang memiliki dampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan. Mengapa demikian? Ketika stok tidak mencukupi, proses produksi dapat terhambat. Akibatnya, jumlah barang yang dapat diproduksi menurun. Jika permintaan konsumen tinggi, penjual tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang seharusnya dapat diraih.

Sebaliknya, stok barang yang berlebihan juga menimbulkan masalah. Meski terlihat lebih baik dibandingkan kekurangan, hal ini bisa menjadi bumerang, terutama jika barang tersebut memiliki masa simpan pendek seperti bahan makanan. Jika dibiarkan menumpuk terlalu lama, kualitas barang akan menurun dan tidak layak untuk dijual, sehingga harus dibuang. Hal ini tentunya menjadi pemborosan bagi perusahaan.

Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk memahami konsep stok dan menerapkan manajemen stok yang efektif. Manajemen stok yang baik memastikan ketersediaan barang dalam jumlah yang tepat dan pada waktu yang sesuai. Dengan begitu, stok dapat terjaga, permintaan konsumen terpenuhi, dan bisnis dapat beroperasi dengan efisien tanpa membebani keuangan perusahaan.

Stock adalah aset penting dalam bisnis yang mencakup bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan barang untuk mendukung operasional. Dengan memahami jenis-jenis stock dan mengelolanya secara efektif, perusahaan dapat menjaga keseimbangan antara permintaan pelanggan dan persediaan yang tersedia, sehingga mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Tinggalkan komentar