Fulusnesia – Dari banyaknya strategi pemasaran, ada satu yang mungkin jarang dilakukan, yakni personal selling. Padahal cara ini sangat efektif dan membuat produk yang anda tawarkan lebih besar kemungkinan terjual. Lalu, apa pengertian personal selling tersebut, tujuan, dan prosesnya? Semua akan kita bahas pada artikel kali ini, jadi silahkan dibaca hingga tuntas.
Marketing merupakan salah satu hal yang paling penting dalam menjalankan bisnis. Entah yang anda jalankan adalah bisnis UMKM, bisnis kecil, atau bahkan perusahaan sekalipun. Tanpa adanya pemasaran atau marketing, produk yang anda tawarkan mustahil terjual. Jangankan terjual, hanya untuk dikenal saja sangat sulit tanpa adanya pemasaran.
Tujuan dari marketing sendiri tidak lain untuk meningkatkan penjualan. Hingga pada akhirnya, yang didapatkan adalah keuntungan sesuai target. Setiap pemilik bisnis memiliki strategi masing-masing sebagai andalannya. Di zaman yang semakin berkembang saat ini, promosi produk tidaklah sulit karena banyak media sosial dan online yang dapat dimanfaatkan.
Pengertian Personal Selling
Pengertian personal selling secara garis besar adalah komunikasi dua arah yang dilakukan antara penjual dan pembeli. Bahasa yang digunakan persuasif, artinya mengajak calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Selama melakukan komunikasi, penjual dituntut aktif untuk memberikan penjelasan kepada calon pembeli.
Arti personal selling sebenarnya berbeda menurut beberapa pakar, namun tetap memiliki makna yang sama. Misalnya menurut Henry Simamora, beliau mengatakan bahwa itu adalah penyampaian secara lisan oleh penjual kepada pembeli. Di tengah usahanya tersebut, penjual menggunakan bahasa rayuan agar konsumen mau membeli produknya.
Sedangkan menurut Pride dan Ferrel , personal selling adalah bentuk komunikasi yang dilakukan secara pribadi. Pihak yang terkait sama saja, yakni antara penjual dan pembeli. Tidak hanya satu calon pembeli, namun lebih dari satu atau dalam sebuah komunitas. Penjual harus memberikan informasi detail tentang produknya agar melakukan pembelian.
Tujuan dan Manfaat Personal Selling
Setelah mengetahui pengertian personal selling, sekarang kita bahas apa saja tujuan dan manfaatnya. Tadi dikatakan sangat penting dalam perkembangan bisnis yang anda jalankan. Agar tidak penasaran, berikut adalah tujuan personal selling yang paling utama!
Terjadinya Transaksi Pembelian
Apapun jenis strategi pemasaran yang dilakukan, tujuan utamanya adalah agar terjadi transaksi penjualan. Ini juga berlaku bagi personal selling, dimana tujuan akhir adalah supaya produk yang ditawarkan terjual. Semakin banyak penawaran yang dilakukan, semakin besar pula terjual, artinya keuntungan yang didapatkan pun meningkat.
Memberikan Informasi tentang Produk
Apakah setelah melakukan strategi marketing dengan cara personal selling masih belum membuat produk terjual? Tidak perlu khawatir, karena setidaknya anda sudah mendapatkan tujuan lain dari strategi yang dimaksud. Apalagi kalau bukan memberikan informasi kepada pelanggan, dimana nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan di kemudian hari.
Mempengaruhi Pembeli
Pengertian personal selling tidak hanya sebatas melakukan komunikasi, namun juga mempengaruhi pembeli. Cara ini lebih mudah dibandingkan promosi online atau menyebarkan brosur. Pasalnya, anda dapat melihat bagaimana reaksi calon pembeli secara langsung. Jika memang ada kemungkinan tertarik, anda bisa lebih intens dalam melakukan penawaran.
Memberikan Layanan Pelanggan
Strategi personal selling tidak hanya dilakukan pada pelanggan baru, namun juga kepada pelanggan lama. Tujuannya adalah untuk memberikan layanan terbaik agar mereka mau menjadi pelanggan setia. Perlu diingat, membuat pelanggan baru menjadi potensial jauh lebih sulit dibandingkan mencari pelanggan baru.
Faktor yang Menentukan Keberhasilan Personal Selling
Apakah strategi pemasaran personal selling selalu berhasil? Belum tentu, karena ada banyak faktor yang menentukan. Misalnya mengenai produk, apakah berkualitas atau tidak. Selain itu juga harga, dimana tentunya ada kompetitor yang menawarkan harga bersaing. Selengkapnya, berikut beberapa faktor yang dimaksud!
Sumber Daya
Faktor yang tidak kalah penting dari pemasaran secara langsung adalah sumber daya. Artinya, tingkat keberhasilan strategi ini tergantung dari siapa yang menawarkannya. Semakin kompeten sumber daya, kemungkinan keberhasilan produk terjual semakin tinggi. Sebaliknya jika SDM rendah, produk yang anda tawarkan pun kemungkinan besar gagal terjual.
Kualitas Produk
Faktor yang menentukan keberhasilan personal selling selanjutnya adalah kualitas produk. Mungkin ada yang beranggapan bahwa produk yang bagus pasti terjual dengan sendirinya. Tentu tidak bisa demikian, karena tetap harus membutuhkan promosi. Jika produk yang berkualitas diiringi promosi yang tepat, dijamin persentase terjual jauh lebih tinggi.
Sasaran Pasar
Seperti yang dijelaskan tadi, pengertian personal selling adalah melakukan interaksi secara langsung antara penjual dan pembeli. Jadi tidak harus dengan satu calon konsumen, namun juga dalam jumlah banyak. Faktor penentu keberhasilan selain yang disebutkan diatas yakni sasaran pasar, apakah sesuai dengan kebutuhan produk yang anda tawarkan atau tidak.
Tawaran Harga
Anggap saja produk yang anda tawarkan berkualitas tinggi, anda juga memiliki SDM yang kompeten. Pertanyaannya, apakah secara otomatis membuat produk terjual? Tidak juga, memang kualitas menjadi pertimbangan calon konsumen. Namun jangan lupa soal harga, tidak sedikit calon pembeli yang mundur jika harga yang ditawarkan terlalu tinggi.
Jenis Personal Selling
Inti dari personal selling tidak lain adalah komunikasi dua arah dan bertatap muka secara langsung. Jadi dalam hal ini, strategi pemasaran secara online tidak berlaku. Ada beberapa jenis personal selling yang perlu anda ketahui. Supaya lebih jelas, silahkan simak pembahasan yang kami siapkan berikut!
Field Selling
Jenis yang pertama adalah field selling, mungkin anda pernah mengetahuinya. Ini adalah proses dimana seseorang menawarkan produk dari rumah ke rumah atau ke perusahaan. Lebih dikenal sebagai sales, yang mana tujuannya adalah memperkenalkan dan supaya produk yang mereka tawarkan terjual sesuai target.
Retail Selling
Kebalikan dari field selling, retail selling merujuk pada calon pembeli yang datang langsung pada perusahaan atau sebuah badan usaha. Misalnya anda memiliki toko baju, dan saat itu ada pembeli yang datang. Ketika anda menjelaskan mengenai produk yang dimaksud, baik satu atau dua produk secara langsung, itulah yang dinamakan sebagai retail selling.
Executive Selling
Executive selling sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kedua jenis personal selling yang dijelaskan sebelumnya. Namun untuk kali ini bukan karyawan atau sales yang melakukan komunikasi, melainkan manajer atau pimpinan perusahaan. Tujuannya tetap sama, yakni memperkenalkan produk dan berusaha mempengaruhi konsumen agar membelinya.
Proses Tahapan Personal Selling
Supaya lebih jelas dan tidak terjadi kesalahpahaman, sebaiknya anda simak bagaimana proses tahapan personal selling. Tahap pertama yakni memilih target pasar dan mempertimbangkan apakah prospek atau tidak. Biasanya, perusahaan akan mengumpulkan banyak calon pelanggan terlebih dahulu dan kemudian diseleksi.
Tahapan berikutnya adalah melakukan pendekatan kepada pelanggan potensial. Caranya bisa mendatang langsung atau mengundang mereka pada acara tertentu. Setelah itu barulah melakukan presentasi, yakni memperkenalkan produk yang dijual. Tahapan terakhir yakni closing atau penutupan, serta melakukan follow up pada pelanggan yang bersedia.
Itulah pembahasan yang cukup menarik mengenai pengertian personal selling, tujuan, jenis, dan proses tahapannya. Strategi marketing ini masih dianggap efektif meski kemajuan teknologi semakin canggih. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya anda menerapkannya pada bisnis atau usaha yang dijalankan saat ini untuk meningkatkan penjualan.