Pembagian Kalimat dalam Bahasa Arab: Isim, Fi’il, Huruf! – Bahasa Arab, yang merupakan salah satu bahasa Semitik dan digunakan oleh jutaan penutur di seluruh dunia, memiliki struktur dan tata bahasa yang unik. Salah satu aspek penting dalam mempelajari dan memahami bahasa ini adalah pembagian kalimat dalam Bahasa Arab.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai konsep dasar pembagian kalimat dalam bahasa Arab dan metode untuk mengidentifikasi serta memahaminya dengan lebih baik.
“Disclaimer“: Kita tidak akan membahas kalimat nominal (Jumlah Ismiyyah) dan kalimat verbal (Jumlah Fi’liyyah).
Namun Kalimat yang kita maksud di sini adalah “kata”. Karena bahasa arab dari “kata” adalah kalimah. Pembagian kalimah atau kata di bahasa arab menjadi 3 yakni : Isim, Fi’il, dan Huruf.
Isim, Fi’il, dan Huruf
- Isim merupakan kata benda yang menunjukkan orang, tempat, atau benda. Isim juga dapat berfungsi sebagai subjek kalimat, objek kalimat, maupun pelengkap kalimat.
- Fi’il merupakan kata kerja yang menunjukkan suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek kalimat. Fi’il juga dapat mengalami perubahan bentuk tergantung pada waktu, orang, dan jumlah subjek kalimat.
- Huruf merupakan kata depan atau kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan antara dua kata atau lebih dalam kalimat.
Dalam bahasa Arab, susunan kalimat biasanya dimulai dengan isim sebagai subjek kalimat, kemudian diikuti oleh fi’il sebagai predikat kalimat, dan huruf sebagai pelengkap kalimat. Namun, urutan ini dapat berubah tergantung pada konteks kalimat yang digunakan.
Sebagai contoh, kalimat “Ana adhabu ila al-madrasah” (Saya pergi ke sekolah) memiliki susunan kalimat yang dimulai dengan isim (ana), diikuti oleh fi’il (adhabu), dan huruf (ila). Namun, jika ingin menekankan tujuan dari pergi ke sekolah, maka susunan kalimat dapat diubah menjadi “Ila al-madrasah adhabu ana” (Ke sekolah saya pergi).
Pembagian Kalimat dalam Bahasa Arab
Pembagian kalimat dalam bahasa Arab terdiri dari tiga jenis, yaitu kalimat isim, kalimat fi’il, dan kalimat huruf. Ketiga jenis kalimat tersebut merupakan bagian atau juz dari kalam yang memiliki makna tertentu. Menurut nadzom Imrithy, pembagian kalimat dibagi menjadi dua, yaitu isim dan fi’il yang kemudian diikuti oleh huruf sebagai pelengkap kalimat. Namun, secara umum, pembagian kalimat dikenal sebagai tiga jenis.
1. Isim (Kata Benda)
هِيَ كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلىَ مَعْنًى فِي نَفْسِهَا وَلَمْ تَقْتَرِنْ بِزَمَانٍ وَضْعًا. Kalimat isim adalah kalimat yang menunjukkan suatu benda, tempat, orang atau binatang. Kalimat isim juga disebut kata benda karena mengacu pada sesuatu yang dapat dirasakan dengan indra manusia.
Contohnya seperti “كِتَابٌ” (Kitab), “قَلَمٌ” (Pulpen), “مَكَّة” (Makkah), “سُوْكٌ” (Pasar), “مُحَمَّدٌ” (nama orang), “عَبْدُ اللهِ” (nama orang), “سَمَكَةٌ” (ikan), dan “فِيْلٌ” (gajah).
Kalimat isim tidak terkait dengan waktu atau kondisi tertentu. Artinya, kalimat ini dapat digunakan kapan saja tanpa terikat oleh waktu atau kondisi tertentu. Oleh karena itu, kalimat isim sering digunakan sebagai subjek, objek, atau pelengkap kalimat.
2. Fi’il (Kata Kerja)
هِيَ كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلىَ مَعْنًى فِي نَفْسِهَا وَاقْتَرنَتْ بِزَمَانٍ. Kalimat fi’il merupakan jenis kalimat dalam bahasa Arab yang menunjukkan suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek kalimat. Kalimat fi’il memiliki arti sendiri dan selalu berkaitan dengan waktu atau kondisi tertentu.
Ada tiga waktu dalam kalimat fi’il, yaitu madhi (sudah dilakukan), mudhori/hal (sedang dilakukan), dan istiqbal (akan dilakukan). Contohnya seperti “ضَرَبَ” (memukul), yang artinya sedang/akan memukul, dan “يَضْرِبُ” (telah memukul), yang artinya sudah memukul.
3. Huruf
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلىَ مَعْنًى فِي غَيْرِهَا. Sementara itu, kalimat huruf adalah jenis kalimat yang tidak memiliki arti yang sempurna jika tidak disandarkan dengan kalimat lain, baik isim maupun fi’il. Kalimat huruf hanya memiliki arti saat bersamaan dengan kalimat lain dan berfungsi sebagai penghubung antara dua kata atau lebih dalam kalimat.
Contohnya seperti “هَلْ” (apakah), “فِيْ” (di/dalam), dan “لَمْ” (tidak/bukan). Kalimat huruf tidak dapat diberi tanda-tanda kalimat isim atau fi’il seperti lafaz “هَلْ، فِيْ، لَمْ”.
Pada dasarnya, ketiga jenis kalimat (isim, fi’il, dan huruf) saling berhubungan satu sama lain dan digunakan untuk membentuk kalimat yang utuh dan bermakna.
Dalam bahasa Arab, susunan kalimat biasanya dimulai dengan isim sebagai subjek kalimat, diikuti oleh fi’il sebagai predikat kalimat, dan huruf sebagai pelengkap kalimat. Penting untuk memahami penggunaan ketiga jenis kalimat tersebut agar dapat mengungkapkan makna kalimat secara tepat dan jelas.
Ciri-ciri Isim, Fiil, Huruf
Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari isim, fi’il, dan huruf dalam bahasa Arab:
- Isim
- Menunjukkan suatu benda, tempat, orang, atau binatang.
- Dapat diikuti oleh kata sifat, kata ganti kepemilikan, atau preposisi tertentu.
- Tidak berkaitan dengan waktu atau kondisi tertentu.
- Berakhiran tanwin
- Berawalan Alif Lam
- Fi’il
- Menunjukkan suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek kalimat.
- Selalu berkaitan dengan waktu atau kondisi tertentu seperti masa lampau, sekarang, atau masa depan.
- Digunakan untuk menciptakan predikat kalimat.
- Tidak didahului Alif Lam
- Tidak berakhiran Tanwin
- Huruf
- Berfungsi sebagai kata depan atau penghubung antara dua kata atau lebih dalam kalimat.
- Tidak memiliki arti sendiri dan hanya memiliki arti jika disandarkan pada kalimat lain.
- Tidak dapat diberi tanda-tanda kalimat isim atau fi’il seperti “هَلْ، فِيْ، لَمْ”.
Dengan mengetahui ciri-ciri dari isim, fi’il, dan huruf, maka kita dapat lebih memahami perbedaan dan fungsi masing-masing jenis kata dalam bahasa Arab.
Baca juga:
Contoh Kosakata (Mufrodat) Isim, Fiil, Huruf
Berikut ini adalah contoh kata isim, fi’il, dan huruf dalam bahasa Arab:
- Isim (Kata benda)
- كَتَابٌ (Kitabun) – Buku
- سَجَّادَةٌ (Sajjadatun) – Sajadah
- بَنَانٌ (Banana) – Pisang
- دَوْلَابٌ (Dawlabun) – Lemari
- قَلَمٌ (Qalamun) – Pensil
- Fi’il (Kata kerja)
- يَكْتُبُ (Yaktubu) – Menulis
- يَقْرَأُ (Yaqra’u) – Membaca
- يَسْمَعُ (Yasma’u) – Mendengar
- يَأْكُلُ (Ya’kulu) – Makan
- يَشْرَبُ (Yashrabu) – Minum
- Huruf (Kata depan atau penghubung)
- في (Fi) – Di/dalam
- عَنْ (An) – Tentang
- لِـ (Li) – Untuk
- مِنْ (Min) – Dari
- إِلَى (Ila) – Ke/sampai
Beda kalimat dan Jumlah dalam Bahasa Arab
Kalimat dalam bahasa Arab adalah serangkaian kata yang membentuk sebuah maksud atau pemikiran. Kalimat dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kalimat isim, kalimat fi’il, dan kalimat huruf.
Sementara itu, “jumlah” dalam bahasa Arab merujuk pada konsep kalimat dalam bahasa indonesia, yakni kalimat nominal (Jumlah Ismiyyah) dan kalimat verbal (Jumlah Fi’liyyah).
Dengan demikian, meskipun kedua konsep ini terkait dengan bahasa Arab, mereka memiliki pengertian dan penerapan yang berbeda-beda.
Kesimpulan
Pembagian kalimat dalam bahasa Arab terdiri dari tiga jenis, yaitu kalimat isim, kalimat fi’il, dan kalimat huruf. Kalimat isim menunjukkan suatu benda, tempat, orang atau binatang, dan tidak terkait dengan waktu atau kondisi tertentu. Kalimat fi’il menunjukkan suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek kalimat dan selalu berkaitan dengan waktu atau kondisi tertentu. Sementara itu, kalimat huruf hanya memiliki arti saat bersamaan dengan kalimat lain dan berfungsi sebagai penghubung antara dua kata atau lebih dalam kalimat.
Dalam bahasa Arab, ketiga jenis kalimat ini digunakan untuk membentuk kalimat yang utuh dan bermakna. Kalimat biasanya dimulai dengan isim sebagai subjek kalimat, diikuti oleh fi’il sebagai predikat kalimat, dan huruf sebagai pelengkap kalimat. Oleh karena itu, memahami penggunaan ketiga jenis kalimat tersebut penting agar dapat mengungkapkan makna kalimat secara tepat dan jelas dalam bahasa Arab.
FAQ
1. Apa itu kalimat isim dalam bahasa Arab? A: Kalimat isim adalah kalimat yang menunjukkan suatu benda, tempat, orang atau binatang dalam bahasa Arab.
2. Apa itu kalimat fi’il dalam bahasa Arab? A: Kalimat fi’il adalah kalimat yang menunjukkan suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek kalimat dalam bahasa Arab.
3. Apa itu kalimat huruf dalam bahasa Arab? A: Kalimat huruf adalah kalimat yang tidak memiliki arti yang sempurna jika tidak disandarkan dengan kalimat lain dan berfungsi sebagai penghubung antara dua kata atau lebih dalam kalimat.
4. Apa saja contoh kata isim dalam bahasa Arab? A: Beberapa contoh kata isim dalam bahasa Arab adalah كَتَابٌ (Kitabun) – Buku, سَجَّادَةٌ (Sajjadatun) – Sajadah, بَنَانٌ (Banana) – Pisang, دَوْلَابٌ (Dawlabun) – Lemari, وَرْدَةٌ (Wardatun) – Bunga mawar.
5. Apa saja contoh kata fi’il dalam bahasa Arab? A: Beberapa contoh kata fi’il dalam bahasa Arab adalah يَكْتُبُ (Yaktubu) – Menulis, يَقْرَأُ (Yaqra’u) – Membaca, يَسْمَعُ (Yasma’u) – Mendengar, يَأْكُلُ (Ya’kulu) – Makan, يَشْرَبُ (Yashrabu) – Minum.
6. Apa saja contoh kata huruf dalam bahasa Arab? A: Beberapa contoh kata huruf dalam bahasa Arab adalah في (Fi) – Di/dalam, عَنْ (An) – Tentang, لِـ (Li) – Untuk, مِنْ (Min) – Dari, إِلَى (Ila) – Ke/sampai.
Originally posted 2023-06-01 16:02:32.
Uraiannya bagus sekali, sederhana, menjelaskan seperti yang diuraikan oleh kitab jurumiyah. Saya suka membacanya dan mempelajarinya, saya suka membanding bandingkannya dengan grammar dalam bahasa Inggris. serta tata bahasa Jepang.