Fulusnesia – Mencantumkan bisnis di Google Maps bisa menjadi cara efektif untuk memperluas jangkauan sekaligus menarik lebih banyak calon pelanggan. Namun, ada kalanya sebuah usaha sudah tidak lagi beroperasi, berpindah lokasi, atau mengalami perubahan sehingga informasi lama perlu dihapus agar tidak membingungkan orang lain. Namun, ada kalanya bisnis perlu dihapus dari platform tersebut supaya informasi yang muncul tetap benar dan sesuai keadaan.
Banyak orang beranggapan bahwa menghapus bisnis di Google Maps itu sulit dan memakan waktu. Padahal, Google telah menyediakan fitur khusus yang memungkinkan pemilik bisnis untuk mengelola informasi mereka secara mandiri. Dengan mengikuti langkah yang benar, proses penghapusan ini bisa dilakukan dengan mudah, cepat, dan tentunya aman tanpa risiko kehilangan kendali atas akun Google lainnya.
Namun, jika suatu saat anda ingin menghapus bisnis tersebut, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan. Tidak hanya itu, anda juga akan menemukan tips penting agar prosesnya berjalan lancar serta informasi tetap terkelola dengan baik. Dengan begitu, bisnis anda akan tetap terlihat profesional, meskipun sudah tidak aktif lagi di platform ini.
Cara Menghapus Bisnis di Google Maps

Setelah memutuskan untuk menutup sebuah bisnis, hal yang tidak boleh diabaikan adalah mengurus jejak digitalnya. Banyak orang tidak menyadari bahwa alamat bisnis mereka sudah tercatat dan muncul di Google Maps. Agar lebih rapi dan tidak menimbulkan kebingungan, berikut langkah-langkah untuk menghapus bisnis di Google Maps.
Masuk ke Akun Google Bisnis Anda
Pertama, masuklah ke akun Google Bisnis anda melalui Google Business Profile Manager. Setelah itu, tandai bisnis sebagai sudah tutup dan perbarui informasinya. Pastikan akun Google yang dipakai memang terdaftar sebagai pemilik atau admin dari bisnis tersebut. Setelah berhasil masuk, anda akan menemukan daftar bisnis yang sedang anda kelola di sana.
Menandai Bisnis sebagai “Tutup Permanen”
Kalau usaha anda sudah tidak berjalan lagi, anda bisa menandainya sebagai “Tutup Permanen” di Google Maps. Caranya, masuk ke panel pengelolaan profil, pilih tab “Info”, lalu gulir ke bagian bawah sampai menemukan opsi “Tandai sebagai tutup permanen”.
Fitur ini disediakan oleh Google agar informasi yang muncul di Maps dan hasil pencarian tetap akurat bagi pengguna lain. Setelah ditandai, status bisnis akan langsung berubah di profil dan orang yang mencarinya akan melihat keterangan bahwa bisnis tersebut sudah berhenti beroperasi.
Menghapus Listing yang Ada
Selain itu, jika ingin benar-benar menghapus keberadaan bisnis dari Google Maps, anda dapat menghapus listing yang terdaftar. Langkahnya cukup mudah, anda hanya perlu membuka halaman lokasi bisnismu di Google Maps, kemudian pilih menu untuk menghapus listing, dan ikuti petunjuk yang muncul sampai proses selesai.
Hapus Data Pribadi yang Tidak Diperlukan
Sebelum menutup bisnis, sebaiknya pastikan data pribadi seperti nomor telepon, alamat rumah, maupun email sudah tidak dapat diakses oleh orang lain. Buka dashboard Google Business Profile, lalu hapus atau ganti informasi yang tidak ingin ditampilkan lagi.
Cabut Verifikasi Kepemilikan
Setelah semua informasi diperbarui, anda bisa menghapus kepemilikan bisnis tersebut dari akun Google. Caranya, buka menu “Users” di dashboard, lalu hapus akun anda sebagai pemilik atau admin. Langkah ini sebenarnya tidak wajib, tetapi bisa menjadi cara terakhir untuk benar-benar memutus keterhubungan anda dengan bisnis tersebut secara digital.
Memantau Profil Bisnis di Google Maps secara Rutin
Walaupun sebuah bisnis sudah ditandai sebagai tutup, bukan berarti informasi di Google Maps akan langsung berubah atau diperbarui sepenuhnya. Kadang, data lama masih muncul karena faktor cache atau proses pengindeksan. Karena itu, penting untuk memantau profil bisnis secara rutin dalam beberapa minggu setelahnya. Jika diperlukan, lakukan pengajuan edit kembali atau kirim laporan tambahan supaya pembaruan bisa diproses lebih cepat.
Bisakah Kita Membuat Bisnis Baru Setelah Menghapus yang Lama di Google Maps?

Tentu saja bisa. Menghapus atau menutup bisnis di Google Maps tidak menghalangi anda untuk membuat profil bisnis baru kapan pun dibutuhkan. Bahkan, jika ingin menggunakan nama atau lokasi yang sama, hal tersebut tetap memungkinkan selama sesuai dengan aturan Google.
Meski begitu, perlu diketahui bahwa Google menilai setiap profil bisnis berdasarkan beberapa aspek, seperti lokasi, kategori usaha, hingga riwayat akun. Karena itu, ketika membuat listing baru, pastikan semua informasi yang dimasukkan akurat, lengkap, dan tidak menimbulkan konflik dengan data lama.
Jika bisnis sebelumnya pernah mendapat ulasan buruk, membuat profil baru bisa menjadi kesempatan untuk melakukan rebranding. Dengan strategi merek yang lebih kuat serta layanan yang lebih baik, bisnis dapat tampil lebih profesional. Namun, jangan mencoba menghapus profil hanya untuk menyingkirkan ulasan negatif, karena tindakan ini bisa melanggar kebijakan Google dan berpengaruh buruk pada visibilitas usaha anda di kemudian hari.
Apa Langkah yang Harus Dilakukan Jika Bisnis Tidak Terlihat di Google Maps?

Banyak juga pemilik usaha yang merasa sudah memiliki profil bisnis, padahal kenyataannya usaha mereka belum tercatat di Google Maps. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti data yang belum lengkap, proses verifikasi yang belum selesai, atau kurangnya optimasi pada profil. Agar bisnis anda bisa tampil dengan baik di Google Maps, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Klaim dan Verifikasi Bisnis Terlebih Dahulu
Langkah awal supaya bisnis dapat tampil di Google Maps adalah melakukan klaim sekaligus verifikasi melalui Google Business Profile. Proses verifikasi biasanya dilakukan dengan kode pos yang dikirim langsung oleh Google ke alamat bisnis anda. Hal ini biasanya terjadi karena profil belum melalui proses verifikasi, sehingga tidak ditampilkan di hasil pencarian maupun Google Maps. Selain itu, verifikasi juga menjadi bukti resmi bahwa Anda memang pemilik sah dari bisnis tersebut.
Isi Informasi Profil Secara Lengkap
Selain itu, data bisnis yang tidak lengkap juga menjadi penyebab profil sulit ditemukan. Untuk mengatasinya, pastikan anda menambahkan informasi penting, seperti:
- Nama bisnis
- Alamat lengkap yang valid
- Nomor telepon
- Jam buka dan tutup
- Kategori bisnis
- Website (jika ada)
- Foto bisnis (logo, interior, produk, atau layanan)
Semakin detail dan konsisten informasi yang anda masukkan, semakin besar kemungkinan bisnis anda muncul di Google Maps.
Dorong Pelanggan untuk Memberikan Ulasan
Ulasan dari pelanggan tidak hanya menambah kesan baik, tetapi juga meningkatkan visibilitas bisnis anda di algoritma Google. Semakin banyak ulasan positif yang masuk, semakin besar pula kemungkinan bisnis anda muncul di hasil pencarian lokal maupun di Google Maps. Untuk meningkatkan kepercayaan, anda dapat dengan sopan meminta pelanggan yang merasa puas agar menuliskan ulasan. Namun, hindari memaksa atau membuat ulasan palsu karena hal itu bisa melanggar aturan Google.
Gunakan Bantuan Ahli untuk Optimasi Google Bisnis
Jika sudah mencoba berbagai langkah namun bisnis masih sulit terlihat di Google Maps, ada baiknya meminta bantuan dari profesional. Jasa digital marketing yang berpengalaman dalam SEO lokal dan pengelolaan Google Business Profile dapat membantu menyusun strategi yang lebih tepat sasaran.
Perlu diketahui, lebih dari separuh pencarian di Google kini berfokus pada kebutuhan lokal. Banyak dari pencarian itu berujung pada tindakan nyata, seperti kunjungan langsung, panggilan telepon, atau transaksi. Ini berarti setiap pencarian adalah peluang besar yang sebaiknya tidak dilewatkan. Oleh karena itu, menyerahkan optimasi Google Maps anda kepada pihak ahli seperti ToffeeDev bisa menjadi pilihan terbaik.